Sukses

Kena Kanker Limfoma Langka, Ari Lasso: Ini Ujian dari Tuhan, Pasti Bisa Lalui

Kena kanker langka diffuse large B-cell lymphoma (DLBCL) tak membuat Ari Lasso patah semangat. Ia yakin bakal bisa melalui ujian Tuhan ini.

Liputan6.com, Jakarta Penyanyi Ari Lasso (48) didiagnosis mengidap kanker limfoma langka. Dalam istilah medis ia mengalami penyakit diffuse large B-cell lymphoma (DLBCL).

"Cancer ini sangat langka. Orang biasanya yang terkena kanker limfoma itu getah bening kan benjol-benjol, di sini bagian leher, ketiak. Lalu sering pingsan, sel darah putih sedikit, anemia yang kemudian menimbulkan kerusakan limpa," kata Ari saat berbincang di YouTube Deddy Corbuzier.

Namun, hal tersebut tidak terjadi pada dirinya. Ia merasakan sakit di bagian perut namun tidak familiar dengan rasa sakit tersebut. Setelah menjalani pemeriksaan dan scanning diketahui bahwa ada massa padat di limpa.

Ari Lasso pun sudah menjalani operasi besar untuk mengangkat sel kanker sebesar kepalan tangan yang ada di limpanya belum lama ini. Selanjutnya, ia akan menjalani PET Scan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyebaran sel-sel kanker ke bagian lain.

"Namun, kalau tidak ada penyebaran tetap harus kemo sih," katanya.

Ari merasa tidak perlu meratapi kondisinya saat ini. Ia pun sudah mencari tahu bahwa kanker yang dideritanya ini bisa diobati. Sehingga tak ada alasan baginya untuk meratapi keadaan saat ini.

"Cancer ini ya diterima sebagai ujian dari Tuhan, yang pasti gw bisa laluin," katanya.

Selain mengikuti saran dokter dan melakukan serangkaian perawatan medis, ia juga yakin bahwa akan sembuh.

"Keyakinan ini kan yang akan menjadi kenyataan," katanya.

 

2 dari 3 halaman

Ketakutan Ari Lasso: Gundul Efek Kemoterapi

Saat mendengar dirinya harus menjalani kemoterapi, pertanyaan pertama yang diajukan kepada dokter apakah dia akan gundul atau tidak. Bahkan, ia sudah meminta sang istri untuk mencari tahu produsen wig terbaik jika memang nanti gundul saat menjalani kemoterapi.

"Gw langsung nyuruh istri gw search produsen wig terbaik yang ada di sini," kata Ari sambil tertawa.

Ketakutan lain adalah efek dari kemoterapi mengenai seberapa reaktif tubuhnya menerima obat-obatan.

"Namun, gw yakin gak akan mati, dalam nama Tuhan ya. Rasanya enggaklah," katanya.

"Ketakutan memang ada tapi gw juga bersyukur enggak tahu semangat ini datang dari mana."

3 dari 3 halaman

Infografis Akar Bajakah dari Kalimantan Bisa Sembuhkan Kanker?