Liputan6.com, Jakarta Perkembangan COVID-19 di Indonesia menurun mencapai 92 persen dari puncak lonjakan kasus pada Juli 2021. Kabar baik tersebut seiring dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, yang berlanjut ke PPKM berlevel.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, sejak diberlakukan PPKM Darurat, diikuti dengan Instruksi Kementerian Dalam Negeri terlihat penurunan pelaporan kasus konfirmasi positif COVID-19.
Advertisement
Baca Juga
"Sesuai Instruksi Kemendagri dengan meningkatkan pemeriksaan (testing) di semua wilayah provinsi dan kabupaten/kota, maka puncak kasus dilaporkan pada tanggal 15 Juli berjumlah 43.925 kasus sehari," ungkap Nadia saat konferensi pers, ditulis Jumat (10/9/2021).
"Per 7 September 2021, sudah turun sebesar 92 persen dibandingkan dengan puncak pada tanggal 15 Juli tersebut."
Menilik perkembangan COVID-19 yang menurun, Nadia menekankan, upaya akan terus dilakukan Pemerintah untuk menekan laju penularan, angka kesakitan, dan kematian akibat COVID-19.
"Tentunya, upaya penguatan 3T (testing, tracing, treatment), kepatuhan protokol kesehatan, dan juga vaksinasi," tegasnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Puncak Kasus COVID-19 Pertama Kali Terjadi di Jawa-Bali
Adanya penurunan tren penambahan kasus COVID-19 secara nasional dapat dikategorikan ke dalam kelompok berdasarkan situasi geografis atau regional. Saat ini, penurunan insiden kasus COVID-19 terjadi di seluruh regional Indonesia, dengan puncak rata-rata dimulai pada Juli 2021.
"Kita lihat puncak (lonjakan kasus COVID-19) terjadi pertama kalinya di regional Jawa dan Bali. Ini konsisten dengan temuan atau meluasnya Varian Delta di wilayah tersebut," jelas Siti Nadia Tarmizi.
"Puncak selanjutnya, terjadi di regional Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Ini juga konsisten dengan pola penyebaran Varian Delta yang memang memiliki tingkat penularannya sangat tinggi."
Pemantauan varian virus Corona pun terus dilakukan Kemenkes.
"Kami memantau varian virus Corona apa saja yang bersirkulasi di masyarakat. Karena ini akan sangat berpengaruh pada kebijakan dan intervensi yang akan diambil, seperti PPKM yang telah kita terapkan di awal Juli 2021," pungkas Nadia.
Advertisement