Liputan6.com, Jakarta Frekuensi buang air kecil yang begitu sering dan tinggi tidak boleh dianggap sepele. Jika Anda terlalu banyak minum air, mengonsumsi minuman berkafein hingga minum air mendekati jam tidur malam, sangat wajar jika frekuensi buang air kecil meningkat.
Namun, jika Anda sering buang air kecil padahal hanya minum sedikit atau tidak mengonsumsi minuman yang dapat menyebabkan sering kencing, makan itu bisa menjadi suatu gejala kondisi medis yang perlu diwaspadai. Karena, normalnya, frekuensi buang air kecil adalah 4-8 kali sehari.Â
Baca Juga
Dikutip dari KlikDokter, berikut ini beberapa penyebab seseorang sering buang air kecil selain terlalu banyak minum air.Â
Advertisement
1. Melemahnya otot-otot sekitar panggul
Kondisi ini biasanya dialami orang yang sudah tua atau lanjut usia (lansia). Dalam usia tersebut, ada kelemahan otot-otot yang bertanggung jawab terhadap buang air kecil, terutama otot-otot di sekitar panggul.
Selain karena usia, melemahnya otot-otot sekitar panggul bisa juga diakibatkan karena cedera. Jika seperti itu, maka mereka yang berusia muda juga bisa berisiko. Bila Anda mengalami kondisi gangguan otot sekitar panggul karena akibat cedera atau jatuh dan menimbulkan sering buang air kecil, jangan dibiarkan. Segera periksakan ke dokter.
2. Hamil atau pasca melahirkan
Perubahan hormon dan peningkatan berat janin saat kehamilan dapat menyebabkan sensasi ingin buang air kecil lebih sering. Selain itu, wanita yang baru selesai melahirkan juga bisa mengalami beser karena otot-otot yang ada di sekitar panggul dan kandung kemih mengendur.Â
Kondisi itu, biasanya dialami oleh wanita yang melahirkan secara normal. Jadi, ada masalah di kandung kemih, sehingga ia tidak bisa menahan kencing.
3. Infeksi saluran kencing
Infeksi saluran kencing juga dapat menjadi penyebab sering buang air kecil. Selain keluhan itu, biasanya ada keluhan nyeri saat kencing dan keluar cairan. Infeksi saluran kencing sering dialami wanita dan orang awam menyebutnya sebagai anyang-anyangan.
4. Diabetes Melitus
Penyakit diabetes melitus identik dengan selalu kencing atau beser. Ini dinamakan polyuria.
Diabetes terjadi karena terlalu banyaknya gula di dalam darah sehingga menarik air. Akibatnya, pasien diabetes akan menjadi sering kencing di malam hari.
Kondisi sering buang air kecil juga bisa terjadi setelah menikah yang disebut dengan honeymoon cystitis, yang membuat kencing terasa sakit dan panas.
5. Gangguan Prostat
Gangguan prostat biasanya menyerang pria berusia di atas 60 tahun. Hal tersebut karena prostat terlalu besar dan menekan saluran kencing.
Pasien gangguan prostat menjadi sering kencing karena biasanya saat kencing keluarnya sedikit-sedikit atau tidak tuntas. Pada pria dengan inkontinensia stres dapat dikaitkan dengan kanker prostat yang tidak diobati. Namun, lebih sering justru beser adalah efek samping yang dikaitkan akibat perawatan kanker prostat itu sendiri.
Advertisement
6. Sumbatan (Obstruksi)
Sumbatan yang dimaksud biasanya disebabkan oleh dua hal, yaitu tumor dan batu saluran kemih. Tumor di sepanjang saluran kemih dapat menghalangi aliran normal urine, hingga jadi penyebab beser.
Untuk beberapa kasus tertentu soal beser, bisa jadi Anda mengalami batu saluran kemih atau ginjal. Batu ginjal adalah butiran mineral yang menyerupai batu yang terbentuk dalam kandung kemih manusia. Anda harus waspada jika sering buang air kecil, tapi keluarnya sedikit dan mengalami rasa nyeri.
7. Kelainan Saraf
Multiple sclerosis, penyakit Parkinson, stroke, tumor otak atau cedera tulang belakang dapat mengganggu sinyal saraf yang terlibat dalam kontrol kandung kemih. Hal ini dapat menyebabkan beser atau tidak terkontrolnya dalam pengeluaran urine.
Â
(*)