Sukses

Pengobatan Kian Maju, Penyintas Kanker Semakin Mampu Bertahan Hidup

Mungkin dulu jika ada seseorang yang didiagnosis kanker, maka harapan hidup pun semakin kecil. Namun seiring berkembangnya ilmu kedokteran, penyintas kanker pun masih bisa melanjutkan hidupnya.

Liputan6.com, Jakarta Mungkin dulu jika ada seseorang yang didiagnosis kanker, maka harapan hidup pun semakin kecil. Namun seiring berkembangnya ilmu kedokteran, penyintas kanker pun masih bisa melanjutkan hidupnya.

"Kanker adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan, ini pandangan yang salah," kata staf Medik Hematologi Onkologi Medik Rumah Sakit Kanker Dharmais dr. Ronald A. Hukom. MHSc, Sp.PD, K-HOM, FINASIM.

dr Ronald mengatakan, data di Amerika, Kanada dan Inggris menunjukkan bahwa 50-66% dari seluruh penderita kanker masih hidup 5-10 tahun sejak didiagnosis kanker.

"Kanker prostat dan payudara bahkan di atas 80%, kanker leher rahim dan limfoma di atas 60%, kanker usus besar dan leukimia di atas 50%," ujarnya.

 

2 dari 4 halaman

Kanker DLBCL

Pada kasus kanker limfoma, misalnya, dr Ronald menjelaskan bahwa ada jenis Diffuse large B-cell (DLBCL) yang tingkat kesembuhannya paling tinggi dibandingkan kanker limfoma jenis lain yakni mencapai 40-50 persen. Untuk itu, penting untuk melakukan pengobatan dan perawatan lanjutan.

"Ada banyak jenis limfoma yang mungkin memerlukan perawatan lanjutan yang berbeda. Perawatan Anda setelah selesai terapi akan bergantung pad jenis limfoma yang dimiliki, jenis terapi apa yang Anda terima dan seberapa baik terapi itu bekerja," katanya.

Meskipun pasien telah menyelesaikan terapi, lanjut dr Ronald, dokter perlu mengawasi Anda secara cermat. Apalagi dalam kasus kanker limfoma, terkadang kanker bisa kembali bahkan bertahun-tahun setelah perawatan.

"Beberapa efek samping pengobatan mungkin berlangsung lama atau bahkan mungkin tidak muncul sampai bertahun-tahun setelah Anda menyelesaikan pengobatan," ujarnya.

 

 

3 dari 4 halaman

Pemeriksaan dokter

Setelah menjalani pengobatan, dokter akan memeriksa kondisi pasien kanker selama satu tahun pertama atau lebih dan secara bertahap lebih jarang.

Namun, tes pencitraan dapat dilakukan, berdasarkan jenis, lokasi dan stadium limfoma. "Misalnya CT scan atau PET/CT scan dapat digunakan untuk memantau ukuran tumor yang tersisa atau untuk mencari kemungkinan tumor baru."

"Anda juga mungkin perlu sering melakukan tes darah untuk memastikan telah pulih dari pengobatan dan untuk mencari kemungkinan tanda-tanda masalah seperti kambuhnya limfoma," kata dr Ronald lagi.

"Jumlah darah terkadang juga bisa menjadi abnormal karena penyakit sumsum tulang yang disebut myelodysplasia, yang berhubungan dengan beberapa obat kemoterapi," pungkasnya.

4 dari 4 halaman

Infografis Akar Bajakah dari Kalimantan Bisa Sembuhkan Kanker?