Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah upaya dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mendampingi produsen obat dan makanan agar produksinya menembus pasar global. BPOM menyediakan layanan Export Consultation Desk (ECD).
Layanan tersebut berisi informasi tentang regulasi akses market ke negara-negara tujuan ekspor, yang didukung oleh data-data market intelligent dari kantor perwakilan Republik Indonesia/Kedutaan Besar RI di berbagai negara.
Advertisement
Baca Juga
Kepala BPOM RI Penny K. Lukito mengatakan, layanan ECD dapat dimanfaatkan pelaku usaha dalam pengembangan target pasar. Salah satunya, PT Agro Mitra Alimentare (PT. AMA) yang mengekspor perdana produk suplemen kesehatan PRO EM-1 ke Tiongkok.
"BPOM siap mendampingi secara regulasi dan teknis pengembangan daya saing produk, khususnya menembus pasar ekspor dengan menyediakan fasilitas konsultasi dan data informasi yang dibutuhkan untuk penetrasi pasar di mancanegara,” kata Penny melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Senin (13/9/2021).
Persyaratan utama dalam persaingan di pasar global, tambah Penny, produk harus memenuhi mutu sesuai standar internasional dan dibuat di fasilitas produksi yang memenuhi cara-cara pembuatan yang baik.
“Berbagai percepatan dan kemudahan telah dilakukan BPOM sebagai bentuk dukungan bagi pelaku usaha obat dan makanan, meliputi percepatan Service Level Agreement (SLA), penyederhanaan persyaratan," tambahnya.
"Kemudian keringanan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), pemanfaatan Teknologi Informasi, dan dukungan ekspor."
Dukungan Cara Pembuatan Obat yang Baik
Penny K. Lukito turut mengapresiasi langkah PT. AMA yang telah berhasil menembus pasar global dan ekspor perdana ke negara Tiongkok di tengah persaingan ketat pada masa pandemi COVID-19.
“Salah satu kunci perbaikan ekonomi adalah peningkatan kinerja ekspor nasional. Upaya ekspor produk probiotik dari PT AMA ini tentunya perlu untuk mendapat apresiasi, mengingat persaingan di pasar dunia juga semakin ketat saat ini,” lanjutnya.
PT AMA yang berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur merupakan salah satu produsen suplemen kesehatan probiotik yang mendapatkan pendampingan dari BPOM.
Komitmen PT AMA dalam membangun fasilitas produk suplemen kesehatan sesuai standar internasional serta memproduksi dengan cara pembuatan yang baik didukung inovasi yang sesuai dengan ketentuan dan pendampingan BPOM.
“Ekspor produk suplemen kesehatan probiotik oleh PT AMA adalah bentuk kemitraan antara pemerintah dan pelaku usaha dalam mengembangkan daya saing bangsa di tatanan market global,” imbuh Penny.
Direktur utama PT AMA Ge Recta Geson mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas peluncuran ekspor produknya di pasar global.
“Kami bersyukur PT AMA semakin berkembang. Semoga PRO EM-1 bisa menjadi berkat manfaat yang semakin luas kepada masyarakat global,” harapnya.
Advertisement