Sukses

Pesan KemenPPPA untuk Media Sebelum Undang Tokoh Publik Tampil di Televisi

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan bahwa tayangan televisi memberikan pengaruh besar terhadap pola pikir dan pola perilaku bagi anak-anak.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan bahwa tayangan televisi memberikan pengaruh besar terhadap pola pikir dan pola perilaku bagi anak-anak.

Maka dari itu, media harus cerdas dalam melakukan skrining atau background check terhadap figur publik yang diberikan kesempatan untuk tampil.

“Jangan memilih talent yang kurang pantas dijadikan role model, memiliki rekam jejak tidak patut terhadap upaya bersama mewujudkan pemenuhan hak-hak anak, bahkan telah terbukti pernah menjadi pelaku kekerasan, apalagi kekerasan terhadap anak-anak,” kata Bintang dalam keterangan pers dikutip Jumat (17/9/2021).

2 dari 4 halaman

Unsur Televisi Ramah Anak

Ia menambahkan, Lembaga penyiaran sebagai penyedia tayangan dan konten diharapkan dapat memenuhi unsur-unsur televisi ramah anak yakni:

-Memerhatikan kepentingan terbaik anak.

-Turut serta dalam menyelesaikan persoalan anak dan perlindungan dari kekerasan, eksploitasi, diskriminasi, dan perlakuan salah lainnya.

-Memenuhi hak partisipasi anak.

“Saya mengingatkan untuk tidak memberikan segala bentuk dukungan, glorifikasi dan romantisasi terhadap berbagai informasi yang mendukung semua bentuk perlakuan salah bagi anak baik secara langsung maupun tersirat.”

3 dari 4 halaman

Penonton Usia Anak di Masa Pandemi

Dalam keterangan yang sama, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyampaikan bahwa di tengah situasi pandemi, penonton usia anak meningkat drastis menjadi 15,8 persen (Nielsen, 2021).

KPI mendorong program siaran ramah anak yang mampu mendukung tumbuh kembang anak dan memberi inspirasi baik sehingga membentuk karakter positif pada anak.

KPI juga mengaku pihaknya akan terus memperbaiki koordinasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan siaran ramah anak.

“Untuk membuat siaran ramah anak, harus mempertimbangkan dua hal. Satu sisi jangan sampai anak itu menirukan hal-hal yang negatif dari siaran televisi. Itu komitmen kita bersama,” ujar Komisioner KPI Pusat, Hardly Stefano.

“Tapi di sisi yang lain jangan sampai anak itu menjadi steril tidak tahu informasi tentang dinamika yang terjadi di sekitarnya,” tambahnya.

 

4 dari 4 halaman

Infografis Hati-Hati Varian Baru COVID-19 Ancam Anak dan Remaja