Sukses

Ini yang Terjadi di Otak Ketika Kita Jatuh Cinta

Saat jatuh cinta, nggak jarang ada pasangan yang nggak bisa tidur, bersemangat, bahkan sampai lupa makan. Apa yang memengaruhinya?

Liputan6.com, Jakarta Semua orang sering mengungkapkan bahwa jatuh cinta itu terjadi dari mata turun ke hati. Namun tahukah kamu ada organ terpenting ketika muncul rasa ketertarikan dan keterikatan saat jatuh cinta? 

Ya, sebuah penelitian seperti dikutip lalam Yourtango menjelaskan, saat jatuh cinta otak bertanggungjawab atas semua emosi yang terjadi. 

Lalu sebenarnya, saat jatuh cinta, apa yang akan terjadi di otak kita? Bagaimana otak bereaksi ketika kita jatuh cinta? 

 

2 dari 4 halaman

Cinta adalah Reaksi Kimia

Ketika kita bertemu dengan orang yang disukai, pasti jantung akan berdegup kencang, pipi merah, tangan terasa basah, bahkan nggak jarang kita jadi salting alias salah tingkah. 

Ya, semua hal yang terjadi itu disebabkan karena 'permainan' dari reaksi kimia dalam otak. Bahan kimia cinta yang bertanggung jawab untuk itu semua merupakan kombinasi dari hormon, beberapa di antaranya adalah adrenalin, testosteron, oksitosin, dan banyak lagi.

Ketika jatuh cinta, tingkat oksitosin (hormon yang berkaitan dengan perasaan cinta, kasih sayang, dan emosi yang baik) dan vasopressin (hormon yang berpengaruh terhadap perilaku) cenderung lebih tinggi. 

Kedua hormon tersebut diproduksi di area otak hipotalamus yang ketika jatuh cinta, keduanya akan menimbulkan perasaan keterikatan lebih kuat. 

 

3 dari 4 halaman

Tiga Kategori Cinta

Secara ilmiah, menurut penelitian yang dipimpin oleh Dr Helen Fisher seperti dikutip laman Yourtango ditemukan bahwa cinta dipecah menjadi tiga kategori, yaitu nafsu, ketertarikan, dan keterikatan. 

Setiap kategori, menurut Fisher, memiliki kumpulan hormonnya sendiri yang akan meningkat berdasarkan nafsu, ketertarikan, dan keterikatan. 

Lalu dalam tiga kategori cinta di atas, hormon mana yang akan memainkan perannya saat jatuh cinta? Saat kita merasakan ketertarikan misalnya, tubuh atau otak akan melepaskan hormon norepinefrin dan serotonin. 

Ketika muncul nafsu, bagian otak akan melepaskan hormon testosteron dan estrogen. Sementara hormon oksitosin dan vasopresin dilepaskan ketika seseorang merasakan perasaan keterikatan. 

 

4 dari 4 halaman

Hormon Utama yang Membuat Jatuh Cinta

Seperti dijelaskan sebelumnya, ketika tertarik dengan seseorang, kemungkinan wajah akan memerah, telapak tangan berkeringat, jantung berdetak lebih cepat. Semua itu dipengaruhi oleh reaksi kimia dari adrenalin. 

Saat adrenalin mulai beraksi, kemudian hormon utama yang membuatmu jatuh cinta adalah oksitoksin. Ya, dari pelepasan oksitoksin, akan muncul peningkatan hubungan yang berkaitan degnan kepercayaan, tatapan, empati, hubungan positif, kesetiaan, komunikasi positif, dan pemprosesan ikatan. 

Bukan cuma itu saja, bahkan saat jatuh cinta, nggak jarang ada pasangan yang nggak bisa tidur, bersemangat, bahkan sampai lupa makan. 

Kondisi itu terjadi karena bersamaan dengan oksitosin, dopamin dan norepinefrin ikut dilepaskan. Yup, inilah yang dinamakan jatuh cinta dan kondisi tersebut jamak dialami banyak pasangan. 

Oh ya saat jatuh cinta pun, kita pasti punya keinginan untuk memberi secuil kebahagiaan lewat sebuah hadiah. Ini juga adalah reaksi kimia dari otak saat manusia jatuh cinta. 

Dari hadiah itu, hubungan kemudian berlanjut ke tahap yang lebih serius lagi, yaitu pertunangan hingga keseriusan untuk membangun rumah tangga yang ditandai dengan pernikahan. 

Maka dari itu, nggak jarang pasangan yang bertunangan memberikan cincin sebagai simbol jalinan cinta mereka. Ya, cincin tunangan berlian atau cincin pernikahan berlian adalah wujud ungkapan keseriusan buat kamu yang mengajaknya untuk hidup bersama. 

Oleh karena itu, berikan cincin tunangan berlian terbaik untuk wanita tercantik yang akan menemani kehidupanmu. 

 

(*)

Video Terkini