Sukses

Alasan Menstruasimu Lebih Menyakitkan Dibandingkan yang Lain

PMS terjadi ketika hormon estrogen dan progesteron berada pada puncaknya sebelum menstruasi.

Liputan6.com, Jakarta Saat period atau menstruasi, beberapa wanita mengalami kram perut, sakit dibagian perut seperti ditusuk, perubahan suasana hati, sakit pinggang, hingga migrain. Namun bagi sebagian wanita lain, ada gejalanya biasa saja alias nggak begitu 'menyiksa'. 

Semua kondisi di atas tentunya dapat menyebabkan seorang wanita merasakan menstruasi yang menyakitkan, dibandingkan wanita lainnya. Hal tersebut ternyata berkaitan dengan gaya hidup dan hormon yang meresponnya. 

Menurut Family Nurse Practitioner, Sandy Knauf seperti dikutip laman Elitedaily menjelaskan, PMS terjadi ketika hormon estrogen dan progesteron berada pada puncaknya sebelum menstruasi. 

Gejala yang ditimbulkan karena meningkatkan estrogen mulai dari perut kembung, perubahan pola tidur, sakit kepala, perubahan suasana hati. Sementara progesteron bertanggungjawab terhadap munculnya jerawat hormonal, ngidam, mudah marah, kelelahan, hingga nyeri payudara. 

Lalu apa sebenarnya yang menyebabkan hormon-hormon tersebut 'mengamuk' hingga membuat tubuhmu merasa nggak nyaman saat PMS dan menstruasi? Berikut penjelasan dari para ahli: 

 

2 dari 5 halaman

Kurang Tidur

Kualitas tidur yang cukup ternyata memainkan perannya terhadap perasaanmu mulai dari PMS hingga berhentinya masa period. 

Spesialis Kandungan, Dr Jessica Shepherd mengatakan, wanita yang nggak mendapatkan waktu tidur yang cukup selama haid, dapat memicu stres secara fisik. Hormon ini bahkan menyebabkan menstruasi yang nggak teratur. 

 

3 dari 5 halaman

Mengonsumsi Makanan Olahan Berlebihan

Pizza, kentang goreng, sandwich, burger saat gigitan pertama memang terasa menenangkan. Namun Shepherd mengingatkan bahwa makanan olahan mengandung kadar gula tinggi, hingga menyebabkan peradangan di pembuluh darah. 

"Makan lebih banyak biji-bijian, buah-buahan dan sayuran selama haid dapat membantu mengurangi peradangan dan menormalkan pH tubuh," jelasnya. 

 

4 dari 5 halaman

Aliran yang Lebih Berat dari Normal

Menurut Spesialis Obgyn, Dr Heather Bartos, setiap bulan rahim akan meluruhkan lapisan dinding rahim darah sebagai caranya 'membersihkan diri'. Terkadang aliran darah yang dikeluarkan lebih banyak atau sedikit. Semakin banyak yang harus dikeluarkan, semakin deras alirannya. 

"Rahim adalah otot dan kontraksi mendorong keluarnya aliran menstruasi," jelas Bartos. 

Namun, stres, perubahan hormon dan menstruasi yang terlambat, serta fluktuasi hormon normal, dapat berkontribusi terhadap perubahan aliran. 

 

5 dari 5 halaman

Kamu sedang Stres

Apakah kamu sedang stres akhir-akhir ini? Jika ya, cobalah cari cara terbaik untuk meredakannya agar tetap tenang. Mungkin hal ini jauh lebih mudah diucapkan, namun kamu tetap dapat melakukannya. 

Stres, lanjut Bartos, nggak cuma bisa membuat menstruasi terasa lebih menyakitkan berkali-kali lipat, tapi juga dapat meringankannya. Nah, untuk menghilangkan stres, Shepherd menyarankan agar para wanita mulai melakukan olahraga, seperti yoga. 

"Olahraga dapat membantu mengatasi stres karena memicu pelepasan endorfin yang dapat menyebabkan euforia dan mengubah persepsi rasa sakit, serta membantu mengatasi nyeri haid dan kram," jelas Shepherd. 

Nah, jika mengalami nyeri haid, kamu bisa mengatasinya dengan beberapa cara. Mulai dari mengubah pola hidup sehat dan berolahraga, juga dengan mengonsumsi minuman yang terbuat dari bahan-bahan herbal. 

Oleh karena itu, pilihlah Obat Herbal Terstandar (OHT) yang terbuat dari bahan-bahan herbal terstandarisasi dan memenuhi uji praklinis untuk keamanan dan khasiatnya. Dengan begitu, kamu bisa tetap semangat menjalani hari dan ubah halangan jadi kekuatan. 

 

(*)