Liputan6.com, Jakarta Pernahkah kamu bertanya-tanya, mengapa ada orang yang terlihat sehat, rajin berolahraga, dan berusia muda dan produktif ternyata mengalami serangan jantung. Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Kardiovaskular OMNI Hospital Pulomas dr. Muhammad Ikhsan, Sp.PD-KKV, FINASIM akan memberikan penjelasannya.Â
Ya, serangan jantung terjadi karena adanya penyumbatan di pembuluh darah koroner. Dalam istilah medis disebut dengan penyakit jantung koroner. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan suatu kondisi terganggunya suplai darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otot jantung, akibat terjadi penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah koroner jantung. Â
Baca Juga
Penyebabnya karena adanya penumpukan plak lemak atau pengerasan pada dinding pembuluh darah tersebut. Ketika plak di dinding pembuluh darah terus menumpuk dan mengeras, akan muncul gejala.Â
Advertisement
Mulai dari nyeri dada seperti tertimpa beban berat, sesak nafas saat beraktivitas, hingga mudah lelah. Nah ketika mengalami kondisi tersebut, harus segera waspada ya. Apalagi terkadang orang dengan PJK gejalanya nggak muncul alias tanpa gejala. Hal ini melihat kecenderungan yang menderita PJK adalah mereka yang berusia muda atau produktif.Â
Nah, langkah apa yang paling tepat untuk mencegah PJK terutama pada kalangan usia muda atau produktif? Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Kardiovaskular OMNI Hospital Pulomas dr. Muhammad Ikhsan, Sp.PD-KKV, FINASIM menjelaskan, ada beberapa faktor risiko terjadinya PJK.Â
Di antaranya riwayat PJK di keluarga, merokok, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, hipertensi, diabetes, maupun kadar kolesterol darah yang tinggi. Oleh karena itu, jika kamu adalah kalangan muda dan produktif, nggak ada salahnya melakukan pemeriksaan diri serta menghindari faktor risikonya.Â
Selain itu, deteksi dini ada tidaknya sebelum timbul keluhan amatlah penting. Nantinya dokter melakukan pemeriksaan yang komprehensif meliputi wawancara medis, pemeriksaan fisik, laboratorium maupun pemeriksaan penunjang lain seperti elektrokardiografi (perekaman aktivitas listrik jantung), ekokardiografi (ultrasonografi jantung), termasuk uji treadmill (uji latih beban jantung), CT scan koroner jantung maupun kateterisasi pembuluh koroner jantung sesuai dengan indikasi. Dengan melakukan pengecekan, diharapkan deteksi awal ada tidaknya PJK dapat diketahui.Â
Yuk, sayangi tubuhmu dengan merawat jantung agar selalu dalam kondisi prima, demi panjang umur! Jangan lupa, untuk melakukan pemeriksaan kesehatan yang bertujuan untuk mengetahui status kesehatan, bukan mendiagnosis gejala atau mengobati penyakit. Oleh karena itu, kamu bisa menghubungi dr. Muhammad Ikhsan, Sp.PD-KKV, FINASIM dari RS Omni Hospital Pulomas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.Â
Â
(*)