Liputan6.com, Jakarta - Kembali ramai beredar di media sosial, seorang polisi terjaring saat mengemis dan mengecat tubuhnya menjadi manusia silver. Dia terjaring Satpol PP di perempatan Jalan Arteri Yos Sudarso, Semarang Barat, Jawa Tengah, pada Jumat lalu.
Manusia silver tersebut merupakan pensiunan polisi bernama Agus Dartono, 61 tahun. Dia sempat bertugas selama 19 tahun di Kepolisian pada 1997 hingga 2016. Pangkat terakhirnya adalah Aipda.
Baca Juga
Pilih Permata Muda Milik Sendiri, Liverpool Tolak Skenario Barter Pemain dengan Real Madrid
Media Vietnam Sebut Kartu Merah Muhammad Ferrari Jadi Faktor Kunci Perubahan Permainan Timnas Indonesia
Pada Babak Pertama Pertandingan Timnas Indonesia Melawan Filipina, Muhammad Ferarri Mendapat Kartu Merah
Fenomena manusia silver ini bukanlah sesuatu yang baru bagi masyarakat Indonesia. Tidak hanya di kota-kota besar, manusia silver juga mulai menyebar hingga ke beberapa kota lainnya. Faktor ekonomi dan kebutuhan hidup kerap menjadi alasan mereka menjadi manusia silver.
Advertisement
Namun, mengecat tubuh menggunakan campuran cat dan minyak goreng atau minyak tanah membawa lebih banyak dampak buruk daripada keuntungan.
Mengandung Zat yang Berbahaya Bagi Tubuh
Keberadaan manusia silver dinilai bisa membahayakan kesehatan pelakunya. Mengingat cat yang biasa digunakan ini banyak mengandung bahan kimia berbahaya.
Berdasarkan penjelasan dokter kulit dari Pramudia Klinik Spesialis Kulit dan Kelamin, dr Anthony Handoko SpKK, jenis cat yang biasa digunakan manusia silver adalah cat tekstil. Kandungan cat ini umumnya terdiri dari binder (resin), pigmen, solvent, dan additive.
Ada juga pelarut-pelarut lain yang mengandung berbagai senyawa kimia berbahaya seperti xylen atau thiner, benzena atau toluen, dan senyawa kimia aromatik lainnya. Selain itu, senyawa lain seperti formaldehyd, acrolein, dan croton aldehyde juga terkandung dalam jenis cat ini.
"Khususnya untuk cat minyak, biasanya cat pelarutnya dan itu terdiri dari banyak bahan kimia. Di antaranya xylen, benzena, dan bahan-bahan mineral seperti tembaga, timbal, Kaolin, dan kromium," kata Anthony saat dihubungi Health Liputan6.com pada Selasa, 28 September 2021.
Advertisement
Menyebabkan Kerusakan Organ Tubuh Lainnya
Zat-zat tersebut tentu berbahaya, tidak hanya bagi kesehatan kulit tapi juga organ tubuh lainnya. Terlebih jika dioleskan dalam waktu yang cukup lama.
Menurut Anthony, beberapa senyawa dapat menimbulkan iritasi kulit, rasa gatal & terbakar, kulit memerah, kerusakan kulit hingga perubahan sel.
Lebih lanjut, paparan cat pada tubuh juga dapat menyebabkan berbagai komplikasi penyakit dalam lainnya. Hal ini disebabkan terhirupnya zat-zat berbahaya tersebut ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan.
"Zat-zat tersebut 'kan akan masuk ke dalam sistem pernapasan kita dan itulah yang menjadi berbahaya. Di mana efeknya nanti tidak hanya menyerang pernapasan, tetapi juga efeknya ke hati atau ke liver, lalu ke ginjal hingga sistem saraf," kata Anthony.
Tak hanya itu, Anthony juga menjelaskan bagaimana campuran cat ini sulit untuk dibersihkan dan membutuhkan waktu yang lama untuk dapat dihilangkan dengan bantuan zat kimia lainnya.
Hal ini tentu memperburuk dampak zat berbahaya yang sudah tercampur di dalam tubuh.
Â
Reporter: Lianna Leticia
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19
Advertisement