Liputan6.com, Jakarta Adanya peningkatan mobilitas seiring pembukaan aktivitas di ruang publik, masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan, salah satunya penggunaan masker. Upaya ini mencegah penularan virus Corona.
"Upaya mengenakan masker menjadi sangat penting, karena orang akan berdekatan satu sama lain," kata Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sonny Harry B. Harmadi dalam dialog pada Selasa, 28 September 2021.
“Cegah virus masuk ke tubuh dengan menerapkan protokol kesehatan."
Advertisement
Baca Juga
Apabila virus Corona telanjur masuk, lanjut Sonny, benteng pertahanan adalah vaksinasi. Bagi masyarakat yang belum divaksinasi diharapkan segera ikut vaksinasi.
"Tingkatkan solidaritas dengan cara saling menjaga. Ingat, kita masih punya target menurunkan indikator-indikator COVID-19,” terangnya.
Berdasarkan data Google Mobility per 27 September 2021, mobilitas penduduk di Jawa-Bali ke tempat ritel, rekreasi, dan taman terpantau meningkat. Peningkatan mobilitas juga terjadi ke tempat kerja.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Antisipasi Varian Corona Masuk
Sonny Harry B. Harmadi juga menyoroti, perlu adanya antisipasi varian Corona masuk ke Indonesia. Upaya pembatasan pintu masuk disertai pengawasan jalur-jalur masuk ilegal ke Indonesia serta penguatan pengamanan perbatasan dilakukan.
“Meski kinerja COVID-19 di Indonesia membaik, kita dikelilingi oleh negara-negara dengan lonjakan kasus COVID-19. Karena itu perlu terus waspada," terangnya melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com.
"Caranya, meneruskan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), meningkatkan pemeriksaan (testing), memperbaiki pelacakan (tracing), terus menerapkan protokol kesehatan."
Selain itu, Pemerintah melakukan aktivitas publik dilakukan hati-hati dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Percepatan vaksinasi masih digenjot hingga mencapai 70 persen dari populasi penduduk.
Advertisement