Sukses

Ketimbang Kawat Gigi, Perawatan Aligner Kini Jadi Pilihan

Perawatan gigi kini mengarah pada sentuhan modernisasi dengan munculnya clear aligner yang praktis dan fleksibel.

Liputan6.com, Jakarta Penggunaan kawat gigi atau behel yang cenderung mengganggu penampilan, menimbulkan rasa sakit, dan membutuhkan perawatan yang intensif. Untuk itu, perawatan gigi kini mengarah pada sentuhan modernisasi dengan munculnya clear aligner yang praktis dan fleksibel.

Dalam beberapa tahun terakhir, bahkan semakin banyak pasien perawatan gigi yang memilih aligner karena mereka dapat menjaga kesehatan gigi dengan efek samping yang lebih minimal.

“Kami melihat bahwa merapikan gigi masih dipandang sebagai hal yang premium. Namun, perawatan ini sebenarnya bisa dirancang lebih efektif dan hemat dengan penerapan teknologi yang tepat," kata Anwar Yunus selaku CEO & Co-Founder dari Smiley, melalui keterangan pers, Rabu (29/9/2021).

 

2 dari 4 halaman

Struktur gigi

Smiley merupakan perusahaan perawatan gigi yang memproduksi clear aligner dengan dukungan teknologi kecerdasan buatan pertama di Indonesia. Smiley berkolaborasi dengan para dokter spesialis ortodonti sehingga keseluruhan treatment plan yang ditawarkan juga hanya dirancang oleh para dokter spesialis ortodonti. Pengguna dapat melakukan konsultasi gratis sewaktu-waktu melalui website maupun WhatsApp.

Karena itu, setiap perawatan gigi dirancang oleh tim ortodonti berpengalaman menggunakan software khusus yang bisa mengidentifikasi isu-isu pada struktur gigi dan membuat hasil rancangan perawatan yang lebih personal dan mendetail”, ungkap Anwar.

“Kami hanya mengatur pergerakan gigi yang membutuhkan perawatan saja. Dengan pendekatan ini, pasien pun tidak perlu merasakan nyeri/sakit saat perawatan sudah berjalan," ujarnya.

 

3 dari 4 halaman

Prevalensi kasus

Di Indonesia sendiri, prevalensi kasus maloklusi (posisi atau susunan gigi dan rahang yang tidak normal) sudah mencapai 80% dari populasi. Namun, proporsi penduduk yang menerima perawatan ortodontik masih berkisar di angka 0,7%, jauh lebih rendah dari prevalensi. Hal inilah yang menyebabkan tingginya permintaan akan layanan perawatan ortodontik.

"Potensi pasar aligner di dalam negeri diperkirakan mencapai angka 800 miliar hingga 1,1 triliun rupiah,” ujar drg. Andres Tandean Sp. Ort, Co-Founder dari Smiley.id.

"Setiap aligner diproduksi dengan teknologi 3D print dan pasien dapat menyaksikan video simulasi 3D sehingga pergerakan gigi selama dan sesudah perawatan bisa diketahui di awal dan hasil perawatan akhir bisa sesuai dengan ekspektasi tersebut,” tambah Andres.

Selain karena hasil perawatan yang lebih terjamin dan presisi, perawatan aligner juga tidak memerlukan kontrol mingguan/bulanan ke klinik gigi, sehingga pasien bisa berkonsultasi dengan dokter secara online dan dari rumah. Penggunaan bahan aligner yang elastis dan lembut, serta bisa dibuka kapan saja (saat makan dan minum), membuat pasien lebih nyaman dan fleksibel dalam menjalani kesibukan sehari-hari.

 

Konsultasi Gratis

Dalam proses perawatan aligner, konsultasi gratis diberikan bagi para calon pasien. Konsultasi ini bisa dilakukan di klinik mitra Smiley ataupun secara online dengan tim dokter kami, dimana mereka akan merancang rencana perawatan khusus, sesuai keinginan dan kebutuhan pasien.

"Durasi perawatan dengan aligner juga jauh lebih cepat dibandingkan perawatan konvensional. Sebagai perbandingan, rata-rata perawatan kami berkisar antara 6 bulan - 1,5 tahun, sementara rata-rata penggunaan kawat gigi adalah 1-3 tahun,” kata Anwar.

Ada dua paket utama, yaitu reguler dan premium. Paket reguler adalah untuk kasus gigi ringan dan menengah, sementara premium ditujukan untuk kasus gigi yang tergolong berat dan membutuhkan perawatan lebih lama. Rata-rata perawatan reguler adalah 6 bulan sedangkan yang premium berkisar hingga 1,5 tahun.

4 dari 4 halaman

Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19.