Sukses

YouTube Tegaskan Bakal Blokir Semua Konten Anti-Vaksin

Kebijakan tegas ini dikeluarkan YouTube pada Rabu, 29 September 2021.

Liputan6.com, Jakarta YouTube mengeluarkan kebijakan tegas dengan memblokir semua konten yang berbau antivaksin terutama hal tidak benar tentang vaksin COVID-19. Mulai dari konten yang menuduh vaksin COVID-19 dapat menyebebabkan masalah kesehatan hingga informasi yang salah seperti kandungan zat dalam vaksin.

Kebijakan tegas ini dikeluarkan YouTube lewat blognya pada Rabu, 29 September 2021.

"Hari ini (Rabu, 29 September 2021) kami memperluas kebijakan misinformasi medis kami di YouTube dengan pedoman baru tentang vaksin yang saat ini diberikan yang disetujui dan dikonfirmasi aman dan efektif oleh otoritas kesehatan setempat dan WHO," kata mereka dalam blog dikutip Kamis (30/9/2021).

YouTube juga melihat bahwa klaim hoaks soal vaksin COVID-19 ini telah menyebar luas secara umum. Bukan cuma vaksin COVID-19 tapi merembet hoaks soal vaksin lain.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

130 Ribu Konten Hoaks Vaksin Dihapus

Bukan baru-baru ini YouTube menghapus konten hoaks seputar vaksin COVID-19. Sejak tahun lalu, YouTube sudah menghapus lebih dari 130 ribu konten tidak tepat tentang vaksin COVID-19.

Konten yang dihapus merujuk pada panduan COVID-19 yang dikeluarkan WHO serta berkonsultasi dengan pakar kesehatan.

"Kebijakan ini akan berlaku mulai hari ini (Rabu, 29 September 2021) dan seperti pembaruan signifikan lainnya, butuh waktu untuk menegakkan aturan tersebut," kata mereka.

Selain YouTube, perusahaan video online Alphabet juga melarang video yang antivaksin. Lalu, perusahaan ini juga menurunkan beberapa saluran video mengenai gerakan antivaksin.

Apa yang dilakukan YouTube serta media sosial lainnya ini merupakan jawaban atas kritik masyarakat karena sebelumnya dianggap kurang dalam menyetop berita hoaks soal vaksin.

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.