Liputan6.com, Jakarta - Dokter Faheem Younus di akun Twitter pribadinya, @FaheemYounus, mengunggah dua buah foto ronsen paru milik pasien COVID-19 lanjut usia (lansia). Satu sudah dan satunya lagi tidak atau belum vaksinasi COVID-19.
Kasus COVID-19 berusia 55 disebut Faheem belum vaksinasi COVID-19. Sementara yang berumur 75 tahun sudah memeroleh suntikan vaksin Corona. Tidak disebutkan baru satu dosis atau sudah lengkap.
Baca Juga
"Ya. Anda bisa mendapatkan COVID setelah vaksin tetapi ada perbedaan," tulis Faheem pada Kamis malam, 30 September 2021.
Advertisement
Pada lansia 55 tahun yang belum vaksinasi COVID-19, tampak kedua paru dipenuhi kabut putih. Sedangkan ronsen paru kasus COVID-19 lansia 75 tahun tapi sudah disuntik vaksin, tampak normal.
Faheem tidak menjelaskan lebih lanjut terkait dua hal tersebut. Namun, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (KPDPI), dr Agus Dwi Susanto menyebut unggahan tersebut sebagai bukti manfaat dari vaksinasi COVID-19.
"Sebenarnya kena Covid itu kan ada derajatnya. Ada ringan, sedang, dan berat. Kalau ringan gambar fotonya baik-baik saja, normal. Kalau dia sedang, biasanya parunya sudah mulai putih karena biasanya sudah kena Pneumonia, kalau sudah berat putihnya hampir kanan kiri," kata Agus saat dihubungi Health Liputan6.com pada Jumat, 1 Oktober 2021.
"Memang berdasarkan riset yang ada, sebagian besar orang yang sudah vaksinasi kalau kena COVID atau re-infeksi itu biasanya derajatnya ringan, artinya fotonya normal, karena kan derajatnya ringan. Sedangkan yang belum divaksinasi umumnya kenanya bisa lebih berat, jadi, kalau gambaranya seperti itu," Agus menambahkan.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Sudah Vaksinasi Risiko Kena COVID-19 Jadi Kecil
Lebih lanjut, Agus, menjelaskan, sebagian data-data yang ada, kalau pasien COVID-19 sudah vaksinasi, sebagian besar kenanya ringan dan tidak bergejala.
"Memang ada, sih, sekitar beberapa persen (lima persen) yang kena sampai berat, sampai kritis meskipun sudah vaksinasi. Itu bisa saja dan data itu ada," kata Agus.
"Akan tetapi pada banyak kasus, kalau pun kena atau kena kembali setelah divaksinasi, biasanya ringan. Mau usia lanjut, mau usia muda, sama. Kalau kena atau kena lagi dia lebih ringan, karena sudah dapat imunitas (dari vaksin)," Agus menerangkan.
Yes. You can get COVID after the vaccine but there is a difference55-year old 75-year oldUNVACCINATED VACCINATED pic.twitter.com/HjDMHfhlI1
— Faheem Younus, MD (@FaheemYounus) September 30, 2021
Advertisement
Masih Bisa Kena COVID-19 tapi Gejalanya Ringan
Senada dengan keterangan yang ditulis Faheem, Agus pun menekankan bahwa tidak menjamin bahwa seseorang tidak mungkin terinfeksi COVID-19 setelah vaksinasi.
"Karena kan proteksi dari vaksin itu tidak 100 persen. Akan tetapi dengan diberikan vaksinasi, kalau pun kena atau dia sudah pernah kena lalu divaksinasi kemudian kena lagi, biasanya sebagian besar data-data yang ada dia lebih ringan," Agus menjelaskan.
Terkait seseorang bisa kena COVID-19 gejala berat padahal sudah divaksinasi, Agus, mengatakan, terdapat faktor-faktor lain yang menyebabkan kondisi tersebut terjadi.
"Termasuk beberapa varian baru, itu salah satu faktor meski sudah vaksinasi masih bisa kena COVID-19 berat. Varian baru tidak bisa 100 persen diproteksi. Proteksi vaksin terhadap varian baru ada kecenderungan turun dibandingkan varian yang original, data risetnya ada," kata Agus.
"Namun, manfaat vaksinasi lebih banyak ketimbang tidak atau menolak divaksinasi," Agus menambahkan.
Infografis 5 Saran Dokter untuk Penyintas Covid-19
Advertisement