Liputan6.com, Jakarta - Tidur dengan memori alias ingatan itu memiliki hubungan langsung. Apabila Anda tidur dengan baik, memori Anda terpangkas. Lho, kok bisa?
Tidur memang memangkas memori Anda, tapi ini bukan berarti Anda bangun tidur jadi pikun.
Baca Juga
Menurut ahli saraf dan peneliti Alzheimer, Scott Small MD, kurang tidur sebenarnya menciptakan terlalu banyak memori. Akibatnya, ruang otak Anda menjadi penuh dan memudahkan hal-hal penting lolos, sehingga mengganggu ingatan Anda.
Advertisement
Jadi, apabila Anda kurang tidur, aktivitas otak berkurang dan membatasi akses ke pembelajaran, memori, dan konsentrasi.
"Salah satu tujuan utama tidur adalah untuk memangkas ingatan kita," kata Small di Podcast Mind Body Green.
Ide ini diperkenalkan ahli biologi molekuler, ahli saraf, dan pemenang Hadiah Nobel Francis, Crick PhD yang mengusulkan agar kita tidur untuk melupakan. Artinya, kita tidur agar otak bisa membuang informasi yang tidak perlu.
Hubungan Tidur dan Memori
Cobalah membayangkan otak Anda itu sebagai bidang yang luas dan terbuka, kenangan Anda seperti rerumputan yang menyembul dari bumi. Tidur memungkinkan Anda untuk 'memotong' rumput dan memangkas bagian-bagian yang tidak perlu yang membuat bidang tampak berantakan.
"Otak Anda sangat pandai mengingat seribu detail, dan kebanyakan dari mereka tidak terlalu penting untuk hidup Anda," ujar Small.
Sama seperti rerumputan, apabila menumpuk di lapangan seiring waktu, ingatan ini dapat membuat dedaunan menjadi sangat jelek.
Ketika orang tidak mendapatkan kualitas tidur yang cukup, otak mereka tidak dapat memotong kelebihan memori ini dan hanya berpegang pada hal-hal penting. Itu sebabnya kurang tidur dikaitkan dengan memori kerja yang kurang optimal.
"Otak mereka statis dengan informasi," kata Small.
"Mereka tidak bisa berpikir jernih," Small menambahkan
Advertisement