Liputan6.com, Jakarta Chef Haryo Pramoe seperti diketahui publik perihal penyakitnya Diseksi Aorta Jantung Kronis de bakey stanford type A yang dideritanya dua tahun terakhir. Operasi pemisahan lapisan dinding aorta menjadi jalan yang akhirnya dipilihnya sebagai jalan pengobatan. Hal ini pun setelah melalui pertimbangan panjang yang memerlukan keyakinan diri.
“Diseksi Aorta itu berasal dari kata Dissect yang artinya robek dan Aorta yang merupakan pembuluh darah besar di tubuh,” kata Dokter Spesialis Jantung RS. Kasih Ibu Kedonganan, Jimbaran, Bali, dr. Ni Wayan Lena Agustini, MBiomed, Sp.JP. melalui wawancara dengan Health Liputan6.com, Minggu (03/10/21).
Baca Juga
Link Live Streaming Pertandingan Timnas Indonesia vs Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Top 3 Islami: 2 Sholat Sunnah yang Pahalanya Diborong meski Hanya Sholat Fardhu Kata Buya Yahya, Momen Gus Baha Ditegur Istri
Potensi Buruk Jika Timnas Indonesia Kalah Lawan Jepang, Bukan Tidak Mungkin Disalip Malaysia
Ini berarti kondisi di mana terjadi robekan pada dinding aorta atau pada lapisan intima pembuluh darah aorta, sehinga mengakibatkan aorta terbagi menjadi 2 bagian yaitu true lumen atau lapisan pembuluh darah aorta yang sebenarnya dan false lumen yang merupakan bagian akibat robekan tersebut yang menjadi daeran terkumpulnya darah dari tempat robekan.
Advertisement
Diseksi Aorta ini dapat berlangsung akut dalam waktu yang cepat dan dapat berlangsung kronis atau dalam waktu yang lama. Dalam kondisi akut keluhan yang terjadi akan muncul secara tiba-tiba dalam waktu cepat dengan presentasi yang khas.
Rasa Sakit yang Ditimbulkan Akibat Robeknya Aorta
Rasa sakit yang ditimbulkan juga khas. Pada diseksi aorta dada terasa nyeri seperti nyeri robekan yang terjadi di daerah anggota badan sesuai dengan lokasi robekan aorta.
• Apabila terjadi pada bagian aorta thorakalis maka akan keluhana berupa nyeri dada di daerah dada depan tengah.
• Apabila robekan terjadi di daerah lengkung aorta maka keluhan berupa nyeri pada leher atau rahang.
• Apabila robekan terjadi pada aorta descending bisa keluhan nyeri di daerah punggung.
Keluhan nyeri dada ini sering disalah artikan dengan keluhan nyeri dada akibat serangan jantung. Pada diseksi aorta kronis, robekan aorta tidak langsung besar, darah akan terkumpul pada robekan tersebut sedikit demi sedikit diikuti rasa nyeri.
Advertisement
Penyebab Diseksi Aorta Jantung
Menurutnya beberapa hal bisa menjadi faktor risiko terjadinya penyakit ini yaitu:
• Hipertensi yang tidak terkontrol
Tekanan darah tinggi atau hipertensi yang tidak terkendali dapat menjadi salah satu penyebab. Ini menjadi faktor utama terjadi Deseksi Aorta.
• Aortosclerosis
• Adanya aneurisma aorta
• Kelaianan Kolagen dan Sindrom marfan atau ehler danlos
• Trauma
Tipe Diseksi Aorta dapat berdasarkan lokasi robekan dan waktunya
Bila berdasarkan lokasi robekan dibagi berdasarkan klasifikasi de bakey menjadi tipe I, tipe II dan tipe III, dan berdasarkan klasifikasi stanford dibagi menjadi tipe A dan tipe B.
Diseksi aorta akut pun dibagi menjadi kelas I, II, III, IV dan V berdasarkan lokasi robekannya.
Tipe pengobatan sangat bergantung dari lokasi robekan. pada diseksi aorta tipe A, pembedahan merupakan pilihan pengobatan sedangkan diseksi tipe B, pilihana dapat medikamentosa atau jika terjadi komplikasi dapat dilakukan TEVAR (Thoracic endovascular aortic repair) atau pembedahan.
Advertisement
Tindakan Operasi
Surgery atau tindakan operasi pada kondisi diseksi aorta akut dan kronis memiliki tingkat morbilitas dan mortalitas yang tinggi. Pasien dengan diseksi aorta tipe A yang menjalani pengobatan pembedahan pun memiliki risiko kematian sebesar 30% dibanding dengan yang hanya mendapat pengobatan medikamentosa dengan angka kematian mencapai 60%.
Akan tetapi angka kejadian tahunan diseksi aorta masih lebih rendah dibanding dengan serangan jantung di mana pada idseksi aorta hanya sebesar 5-30 kejadian per 1 juta penduduk, sedangkan serangan jantung mencapai 4.000 kejadian per 1 juta penduduk.
Efek Samping Pasca Operasi
“Bila operasi dinyatakn berhasil, maka tidak ada efek apa pun yang akan ditinggalkan. Hanya pasien harus rutin mengonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter jantung dan mengontrol tekanan darah dan juga laju nadi,” ucap Lena menambahkan.
Disarankan untuk melakukan olahraga ringan. Hati-hati saat mengedan dan stretching terutama pada pasien yang belum mendapatkan pengobatan karena dikhawatirkan menimbulkan robekan kembali.
Pesan Dokter untuk Penderita Diseksi Aorta
“Pada pasien hipertensi harus mengatur tensinya dengan baik. Rutin melakukan medical check up termasuk melakukan pemeriksaan paling tidak rontgen dada polos untuk screening adanya aneurisma aorta dan juga penting untuk menjaga pola makan,” Lena memungkas seraya mengingatkan.
Advertisement