Liputan6.com, Jakarta Sejak 1901, sebanyak 112 penghargaan Nobel telah diberikan pada 224 orang penemu di bidang Fisiologi atau Kedokteran. Pada tahun ini, ada dua peraih Nobel dari bidang tersebut, yaitu David Julius dan Ardem Patapoutian atas penemuannya di bidang reseptor suhu dan sentuhan.
Meski begitu, penghargaan Nobel dalam bidang Fisiologi atau Kedokteran sempat tidak diberikan pada siapapun selama sembilan tahun lho, yakni pada 1915, 1916, 1917, 1918, 1921, 1925, 1940, 1941, dan 1942.
Baca Juga
Melansir laman Nobel Prize pada Selasa, 5 Oktober 2021, hal tersebut disebabkan tidak adanya karya yang masuk dalam pertimbangan Nobel Foundation. Hadiah yang seharusnya diberikan pada tahun-tahun tersebut disimpan untuk tahun berikutnya atau masuk pada dana yayasan. Termasuk saat Perang Dunia I dan II, hadiah Nobel yang diberikan memiliki nominal lebih sedikit.
Advertisement
Dari 112 penghargaan yang ada, 39 hadiah diberikan kepada penemu tunggal, 34 hadiah diberikan pada dua penemu, dan 39 hadiah lainnya diberikan pada tiga penemu. Itulah mengapa penerima hadiah Nobel kategori Fisiologi atau Kedokteran berjumlah sebanyak 224 orang.
"Jumlah hadiah dapat dibagi rata antara dua karya, yang masing-masing dianggap pantas mendapatkan hadiah. Jika suatu karya dihasilkan oleh dua atau tiga orang, hadiah itu akan diberikan kepada mereka secara bersama-sama dan rata. Jumlah hadiah juga tidak boleh dibagi pada lebih dari tiga orang," ujar keterangan yang ada dalam Nobel Foundation.
Sejauh ini, penemu termuda Nobel dalam kategori Fisiologi atau Kedokteran diberikan pada Frederick G. Banting pada tahun 1923. Saat itu, Frederick masih berusia 32 tahun. Sedangkan, penemu tertua dimenangkan oleh Peyton Rous dengan usia 87 tahun pada tahun 1966.
Penghargaan Nobel sendiri berawal dari inisiatif Alfred Nobel, yang mendedikasikan hartanya untuk penemuan-penemuan penting di bidang Fisiologi atau Kedokteran. Hal tersebut ditandatanganinya dalam sebuah surat wasiat pada 27 November 1895.
Nobel 2021
Penghargaan Nobel kategori Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 2021 diberikan kepada David Julius dan Ardem Patapoutian atas penemuan reseptor suhu dan sentuhan. Mereka berdua merupakan profesor asal Amerika Serikat.
David dan Ardem menemukan bagaimana tubuh manusia mengubah sensasi fisik menjadi pesan listrik di sistem saraf. Temuan keduanya dapat mengarah pada cara baru untuk mengobati rasa sakit terbakar yang dirasakan saat memakan cabai pedas.
"Ini adalah penemuan yang sangat penting dan mendalam," kata Thomas Perlman dari Komite Hadiah Nobel mengutip BBC pada Selasa, 5 Oktober 2021.
Mereka bereksperimen dengan menggunakan sumber panas cabai (capsaicin kimia) dan menemukan jenis reseptor tertentu (bagian dari sel yang mendeteksi dunia di sekitar) yang merespons capsaicin tersebut.
Advertisement