Liputan6.com, Jakarta - Penyakit pernapasan umumnya memiliki gejala yang sama, seperti sakit tenggorokan, demam, batuk, hidung tersumbat, dan sakit kepala. Oleh karena itu tidak ada cara untuk mengetahui apakah anak-anak terserang virus selain melakukan tes COVID-19.
Sebagian besar anak-anak dengan COVID-19 memiliki gejala ringan atau tanpa gejala, sehingga mereka lebih mudah sembuh, meskipun beberapa menjadi sakit parah. Jika tidak melakukan tes, khawatirnya mereka dapat menyebarkan penyakit kepada orang-orang yang berisiko lebih besar, seperti orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang penderita penyakit jantung, penyakit paru-paru, atau diabetes.
Dikutip dari NYU Langone Health, Selasa (05/10/2021), para ahli mengatakan bahwa tes sangat penting untuk menjaga keluarga dan teman di sekolah, agar tetap aman, terutama saat cuaca menjadi yang lebih dingin yang dapat mempercepat penyebaran. Tes adalah satu-satunya cara untuk mengetahui penyakit apa yang terdapat di dalam tubuh anak.
Advertisement
Gejala dapat dimulai dalam 2 hingga 14 hari setelah terpapar, tetapi paling sering terjadi dalam 5 hingga 7 hari. Demam dan batuk adalah gejala paling umum pada anak-anak, dan tanda-tanda tambahan lain seperti nyeri tubuh, kelelahan, sakit tenggorokan, dan sesak napas. Namun, jika telah hilangnya rasa atau penciuman sudah termasuk dalam gejala spesifik COVID-19 dan tidak dialami oleh virus pernapasan lain seperti influenza atau flu biasa.
Baca Juga
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jenis Tes COVID-19 untuk Anak
Ada dua jenis utama tes COVID-19, yakni tes diagnostik dan tes antibodi. Tes diagnostik dapat mendeteksi apakah anak memiliki infeksi COVID-19 aktif, seperti tes antigen dan PCR.
Tes antigen tidak dapat mendeteksi virus corona itu sendiri, tetapi protein yang dibuat oleh sistem kekebalan untuk melawan virus. Sedangkan Tes PCR dilakukan dengan mengambil sampel cairan di hidung dan air liur. Namun tidak seperti tes antigen, tes PCR mencari virus itu sendiri, bukan mencari sistem kekebalan tubuh.
Untuk tes antibodi digunakan untuk menentukan apakah anak-anak pernah menderita COVID-19 sebelumnya, walaupun tidak ada gejala. Selain itu, tes antibodi tidak mendeteksi virus saat ini, sehingga diiringi dengan melakukan tes darah yang berguna untuk mendeteksi antibodi COVID-19.
Antibodi adalah protein yang digunakan sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus yang mungkin masih diproduksi untuk melindungi diri dari penularan COVID-19 setelahnya. Sebab itulah penting nya tes untuk anak-anak sebelum mengalami gejala yang lebih berbahaya.
Penulis: Vania Dinda Marella
Advertisement