Sukses

Direstui BPOM dan MUI, Ini Efikasi Vaksin Zifivax Lawan 4 Varian Corona

Kemampuan vaksin Zifivax melawan 4 varian virus Corona.

Liputan6.com, Jakarta - Vaksin Zifivax sudah mendapat restu izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Kamis, 7 Oktober 2021. Pada Sabtu, 9 Oktober 2021, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengumumkan fatwa bahwa vaksin asal Tiongkok ini halal dan suci.

Zifivax merupakan vaksin COVID-19 yang dikembangkan dan diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical dengan platform rekombinan protein sub-unit. Uji klinik fase 1, 2, dan 3 pun dilakukan di Indonesia, yakni Jakarta dan Bandung, Jawa Barat.

Kepala BPOM RI Penny K. Lukito memaparkan efikasi atau kemanjuran vaksin Zifivax melawan 4 varian Virus Corona. Dari 4 varian Virus Corona, 2 varian di antaranya, yaitu Alpha dan Delta sudah menyebar di Indonesia.

"Hasil uji klinik vaksin juga menunjukkan efikasi melawan virus Sars-CoV-2 penyebab COVID-19, antara lain, terhadap Alpa 92, 93 persen, varian Gamma 100 persen," papar Penny saat Konferensi Pers Penerbitan EUA Vaksin Zifivax, ditulis Minggu, 10 Oktober 2021.

"Kemudian efikasi terhadap varian Delta 77,47 persen dan Kappa 90 persen."

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

2 dari 3 halaman

BPOM Terbitkan Fact Sheet Vaksin Zifivax

Seiring penerbitan EUA dari BPOM, Penny K. Lukito menyampaikan, pihaknya juga menerbitkan lembar informasi atau fact sheet vaksin Zifivax yang dapat diacu oleh tenaga kesehatan dan masyarakat.

"Tentunya, ini akan diacu pada saat pemberian vaksin. Kami harapan (fact sheet) digunakan oleh tenaga kesehatan untuk memberikan informasi secara langsung pada masyarakat, karena lembar informasi ini atau fact sheet vaksin ini berisi informasi yang lebih lengkap terkait keamanan dan efikasi vaksin Zifivax," jelasnya.

"Fact sheet juga berisikan hal-hal yang harus menjadi kewaspadaan dalam penggunaan vaksin. Khususnya juga monitoring terhadap kemungkinan efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dan bagaimana melaporkannya."

Efek samping lokal yang paling sering terjadi adalah timbul nyeri pada tempat suntikan, sedangkan efek sistemik yang paling sering terjadi berupa sakit kepala, kelelahan, demam, nyeri otot (myalgia), batuk, mual (nausea), dan diare dengan tingkat keparahan grade 1 dan 2.

Secara konsisten, Badan POM selalu mengimbau masyarakat untuk segera mendapatkan vaksin dan menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya kita dalam memutus rantai penyebaran COVID-19.

"Kami juga mengapresiasi penemuan dan pengembangan vaksin Zifivax dan juga kerja sama PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio), yang ikut mengembangkan vaksin ini serta investasi yang dilakukan Indonesia," kata Penny.

"Dengan PT Jbio ini uji klinik vaksin Zifivax dilakukan di Indonesia."

3 dari 3 halaman

Infografis Yuk Kenali KIPI dan Penanganan Usai Disuntik Vaksin Covid-19