Liputan6.com, Jakarta Secara global, pandemi COVID-19 berdampak besar tidak hanya pada kesehatan masyarakat secara umum, melainkan juga pada kesehatan mental. Para tenaga kesehatan dan pekerja esensial lainnya, pelajar, orang yang tinggal sendiri juga terpengaruh.
Bahkan mereka yang memiliki permasalahan kesehatan mental sangat terpengaruh pandemi. Efek pandemi COVID-19 pun turut berdampak terhadap peningkatan masalah kesehatan mental di Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Pendiri KALBU (platform online untuk kesehatan mental masyarakat), Iman Hanggautomo, efek pandemi di Indonesia dapat terlihat dari jumlah konsultasi kepada psikolog.
"Pada masa pandemi, jumlah konsultasi psikologis meningkat sekitar 3 kali lipat dari sebelumnya," ungkapnya melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com pada Minggu, 10 Oktober 2021 malam.
Di Indonesia, lanjut Iman, terdapat beberapa kelompok yang dinilai rentan terhadap dampak pandemi dari sisi kesehatan mental. Di antaranya, kelompok usia dini, seperti anak dan remaja, kalangan pekerja terutama mereka yang kehilangan pekerjaan atau berkurang penghasilan.
Ada juga orangtua dan pasangan yang diharuskan terlalu sering bersama karena adanya pembatasan kegiatan.
“Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Keluhan kesehatan mental, bahkan dapat memicu munculnya masalah pada kesehatan fisik," terang Iman.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Hilangkan Stigma Negatif Konsultasi Psikologis
Iman Hanggautomo menerangkan, seperti halnya fisik yang sakit harus diobati, maka mental yang sakit akibat terdampak pandemi COVID-19 juga harus mendapatkan penanganan dari para ahlinya.
"Misalnya, melalui konsultasi dan terapi,” lanjutnya.
Di Indonesia sekarang sudah tersedia banyak platform untuk melakukan konsultasi psikologis secara daring. Layanan ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
“Kita harus menghilangkan stigma negatif tentang konsultasi psikologis, bahwa masalah kesehatan mental bukanlah hal yang tabu. Oleh karena itu, edukasi pentingnya kesehatan mental juga harus ditingkatkan sejak dini, salah satunya dengan menyisipkan pendidikan tersebut (kesehatan mental) ke dalam pelajaran sekolah,” tutur Iman.
Menyadari pentingnya dukungan terhadap kesehatan mental masyarakat Indonesia, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Buku Panduan tentang Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) 2021.
Di dalam buku panduan dijelaskan tujuan memperingati HKJS, yakni guna meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan jiwa. Di masa seperti sekarang ini, pandemi COVID-19 memberikan dampak besar bagi kesehatan jiwa masyarakat Indonesia dan dunia.
Advertisement