Sukses

Pesan Psikolog untuk Rachel Vennya dan Teman-Teman: Bijaklah!

Dugaan kaburnya Rachel Vennya dari karantina COVID-19 menyita publik

Liputan6.com, Jakarta Beberapa hari belakangan selebriti Instagram Rachel Vennya membuat kehebohan di dunia maya karena diduga kabur dari karantina COVID-19.

Menurut psikolog dari Enlightmind, Nirmala Ika Kusumaningrum, sebagai seorang influencer segala tindakan Rachel Vennya akan menjadi sorotan publik dan dapat ditiru orang lain.

“Sangat bisa (memberi dampak buruk), makanya ketika kita sudah punya nama sebagai influencer, figur publik, dan sebagainya. Sebenarnya kita harus lebih hati-hati dengan perilaku kita karena perilaku kita pasti akan dilihat orang, bisa ditiru, bisa dikecam," kata Nirmala kepada Health Liputan6.com melalui sambungan telepon, Kamis, 14 Oktober 2021.

 

Walau dikecam, tetap ada potensi untuk ditiru karena apa yang dilakukan tersebar di dunia maya. Maka dari itu, para figur publik atau influencer seperti Rachel Vennya perlu hati-hati, tambahnya.

2 dari 4 halaman

Pesan untuk Influencer

Nirmala berpesan untuk para influencer agar lebih bijaksana dalam melakukan segala sesuatu. Mengingat, setiap tingkah laku akan dilihat orang.

“Semua orang itu ingin jadi influencer, semua orang senang kalau dapat panggung tapi ketika kita sudah berhasil meraih itu, ingat juga dengan konsekuensinya, ingat juga kita siapa. Kalau kita sudah jadi influencer semua tingkah laku kita dilihat orang," katanya.

Be wise, kita harus bijak kalau kita masih pengen sembarangan ya jangan jadi influencer. Kalau kita bukan influencer dan berperilaku sembarangan orang-orang enggak ada yang tahu," Nirmala melanjutkan.

Maka dari itu, seorang influencer harus bijaksana dalam memilih perilaku dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan.

3 dari 4 halaman

Menjadi Contoh Baik

Nirmala juga, mengatakan, liburan yang dilakukan Rachel Vennya sebetulnya bukan hal yang salah. Ia dapat mengedukasi masyarakat terkait bagaimana caranya berlibur tanpa melanggar protokol kesehatan.

“Rachel travelling ke luar negeri ya it’s ok, untuk kesehatan mental juga bagus, tapi tetap situasinya kan lagi pandemi. Maka jadikanlah kebutuhan liburan itu sebagai edukasi bagi masyarakat bahwa kita tetap bisa travelling tapi secara protokol," ujarnya.

“Itu perannya mereka (influencer), mereka tuh punya power itu, mereka punya power untuk menyebarkan berita-berita baik gunakan lah untuk itu jangan malah memberikan contoh yang tidak baik,” Nirmala menekankan.

 

4 dari 4 halaman

Infografis Infografis Yuk Ketahui Perbedaan Karantina dan Isolasi untuk COVID-19