Sukses

Cegah Osteoporosis, Kenali 10 Faktor Risikonya

Osteoporosis adalah penyakit ketika tulang kehilangan kepadatan dan akhirnya rapuh. Sehingga, tekanan ringan seperti membungkuk atau batuk pun dapat menyebabkan patah tulang.

Liputan6.com, Jakarta - Osteoporosis adalah penyakit ketika tulang kehilangan kepadatan dan akhirnya rapuh. Sehingga, tekanan ringan seperti membungkuk atau batuk pun dapat menyebabkan patah tulang.

Menurut dokter spesialis gizi klinik, Dr dr Luciana B Sutanto menyampaikan setidaknya ada 10 faktor risiko osteoporosis.

Faktor-faktor risiko tersebut yakni:

-Indeks massa tubuh (IMT) di bawah atau sama dengan 19.

-Penderita gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia.

-Gaya hidup seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, dan bersoda secara berlebihan.

“Nikotin dalam rokok menyebabkan terjadinya reabsorbsi kalsium dalam ginjal. Merokok menyebabkan hormon estrogen (hormon reproduksi yang menjaga kesehatan tulang) berkurang di dalam tubuh,” kata Luci dalam seminar daring ditulis Kamis (21/10/2021).

Ia juga menyampaikan, efek racun dari rokok memperlambat pembentukan sel tulang yang baru (osteoblast) dengan menghambat kerja hormon kalsitonin yang berkaitan dengan kalsium dalam darah.

Selain itu, minum minuman beralkohol lebih dari dua unit per hari dapat meningkatkan risiko osteoporosis dan fraktur panggul pada pria dan wanita. Sedang, kafein dan soda berpotensi mengurangi penyerapan kalsium dalam tubuh.

2 dari 4 halaman

Riwayat Orangtua

Faktor risiko selanjutnya adalah:

-Riwayat orangtua yang pernah mengalami retak tulang pangkal paha atau mengidap osteoporosis.

-Etnis Asia atau Kaukasia.

-Ukuran tubuh yang lebih kecil menyebabkan berkurangnya kadar massa tulang yang berdampak kepada kepadatan tulang seiring bertambahnya usia.

-Malabsorpsi yaitu ketidakmampuan usus untuk menyerap nutrisi di dalam makanan seperti dalam penyakit celiac dan penyakit crohn.

3 dari 4 halaman

Selanjutnya

Tiga faktor risiko berikutnya adalah:

-Seseorang yang pernah melalui operasi saluran pencernaan yang menyebabkan berkurangnya ukuran perut begitu juga serapan kalsium.

-Tidak berolahraga atau tidak aktif bergerak untuk jangka waktu lama.

-Obat-obatan yang dikonsumsi, terutama yang berdampak pada kadar hormon seperti pengobatan kanker prostat dan penggunaan obat kortikosteroid.

 

4 dari 4 halaman

Infografis Ibu Hamil Sudah Bisa Dapatkan Vaksin COVID-19