Liputan6.com, Jakarta Bagi beberapa orang, kopi seolah jadi teman penghilang kantuk. Namun terkadang, kopi tak selalu berhasil untuk melakukan tugas yang diharapkan. Lalu, apa kira-kira yang jadi penyebab kopi tak selalu ampuh untuk mengusir kantuk?
"Kafein membuat otak menjadi lebih waspada dengan berperan sebagai stimulan sistem saraf pusat di dalam tubuh. Namun dampaknya pada otak dan produktivitas seseorang itu ada batasnya," ujar neuropsikolog Sanam Hafeez, Ph.D dikutip Bustle, Kamis (21/10/21).
Baca Juga
Studi oleh Journal of Experimental Psychology: Learning, Memory, and Cognition mengungkapkan bahwa ketika seseorang kurang tidur, kafein justru dapat tidak berfungsi seperti sebagaimana harusnya. Jadi jika Anda seringkali tidur larut malam, kopi sebenarnya bukanlah yang Anda butuhkan.
Advertisement
Kopi memang dapat membantu Anda untuk meningkatkan perhatian, keterampilan memori jangka pendek, reaksi terhadap suatu hal, dan memproses informasi. Anda cenderung menjadi lebih mudah memproses apapun di sekitar Anda.
"Efek kopi yang paling nyata bukan hanya dapat meningkatkan kewaspadaan, namun juga bisa meningkatkan suasana hati dan fungsi kognitif tubuh. Kopi itu meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan melepaskan hormon adrenalin," ujar kepala kedokteran di EHE Health, dr. Seema Sarin M.D.
Hormon adrenalin tersebutlah yang dapat meningkatkan kewaspadaan dan dopamin yang dapat memicu rasa senang. Tak hanya itu, kafein pun ternyata hanya bekerja jika Anda mengharapkannya untuk bekerja. Seolah otak memberikan sinyal lewat asupan kopi yang masuk pada tubuh.
"Sudah umum bagi orang untuk percaya bahwa kopi bisa membuat Anda lebih fokus. Sehingga setelah meminumnya, Anda jadi mendorong diri sendiri agar fokus karena Anda berpikir bahwa kopi harus bekerja sebagaimana yang telah diharapkan," kata Seema.
Kinerja sementara
Namun, efek kopi pada tubuh manusia tidaklah stabil. Kafein mungkin membantu Anda untuk tetap terjaga saat mengerjakan tugas tertentu. Setelahnya, efek kopi seolah sepenuhnya menghilang dari tubuh. Apalagi jika Anda tidak tidur dengan cukup pada malam harinya.
Journal of Experimental Psychology mengamati 276 orang yang diberikan tes kognitif. Sebagian dari mereka ditugaskan untuk tetap terjaga dan selebihnya tidur sepanjang malam. Mereka mengerjakan tes yang sama keesokan paginya, dan juga diberikan segelas kafein untuk membantu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kafein hanya membantu pemecahan masalah sederhana. Tetapi ketika sampai pada tugas kognitif yang lebih kompleks, kopi tidaklah banyak membantu, dan kesalahan-kesalahan pun terjadi.
"Anda mungkin juga menjadi lebih produktif bukan karena kafein. Jadi jika Anda baru saja begadang, kafein mungkin tidak akan membantu seperti apa yang Anda inginkan," ujar Sanam.
Advertisement