Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mitranya telah mengeluarkan seruan mendesak untuk lebih melindungi pekerja kesehatan di seluruh dunia dari COVID-19 dan masalah kesehatan lainnya.
Organisasi tersebut khawatir karena sudah banyak pekerja kesehatan telah meninggal karena COVID-19. Di sisi lain, semakin banyak tenaga kesehatan (nakes) yang menderita kelelahan, stres, dan kecemasan.
Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan minggu ini, WHO dan mitra menyerukan semua pemerintah negara anggota dan pemangku kepentingan untuk memperkuat pemantauan dan pelaporan infeksi COVID-19 terhadap nakes.
Advertisement
Baca Juga
Berbagai negara anggota juga diminta untuk melakukan pemilahan berdasarkan usia, jenis kelamin dan pekerjaan sebagai prosedur standar. Hal ini bertujuan untuk memudahkan identifikasi dan penerapan langkah-langkah mitigasi berikutnya. Ini akan mengurangi risiko infeksi dan kesehatan yang buruk.
Bagi Pembuat Kebijakan
Pernyataan tersebut juga mendesak para pemimpin politik dan pembuat kebijakan untuk membuat peraturan dan keputusan investasi yang menjamin perlindungan nakes.
Para mitra WHO juga menyerukan para pemimpin dan pembuat kebijakan untuk memastikan akses yang adil terhadap vaksin sehingga nakes diprioritaskan dalam pengambilan vaksinasi COVID-19.
Data yang tersedia dari 119 negara menunjukkan bahwa pada September 2021, rata-rata dua dari lima nakes telah divaksinasi penuh, dengan perbedaan yang cukup besar antar wilayah dan kelompok ekonomi.
Kurang dari satu per sepuluh nakes telah divaksinasi lengkap di wilayah Afrika dan Pasifik Barat. Sementara, sebagian besar negara berpenghasilan tinggi, melaporkan bahwa di atas 80 persen nakes telah divaksinasi sepenuhnya.
“Kami memiliki kewajiban moral untuk melindungi semua pekerja kesehatan dan perawatan, memastikan hak-hak mereka dan memberi mereka pekerjaan yang layak di lingkungan praktik yang aman dan memungkinkan. Ini harus mencakup akses ke vaksin,” kata Jim Campbell, Direktur Departemen Tenaga Kesehatan WHO mengutip keterangan pers Jumat (22/10/2021).
Advertisement
Lebih dari Perkiraan WHO
Sebelumnya, WHO memperkirakan bahwa antara 80.000 hingga 180.000 nakes bisa meninggal karena COVID-19 dalam periode antara Januari 2020 hingga Mei 2021.
Perkiraan ini berasal dari 3,45 juta kematian terkait COVID-19 yang dilaporkan ke WHO pada Mei 2021. Jumlah itu sendiri dianggap jauh lebih rendah daripada jumlah kematian yang sebenarnya (60 persen atau lebih dari yang dilaporkan ke WHO).
“Perkiraan WHO ini memberikan angka yang mencolok untuk merangsang tindakan yang lebih besar. Kita tidak mampu kehilangan lebih banyak nakes dan dunia kita tidak akan pulih dari pandemi tanpa investasi jangka panjang yang berkelanjutan dalam tenaga kerja kesehatan,” kata Catherine Duggan, Kepala Eksekutif Federasi Farmasi Internasional dalam keterangan yang sama.
Infografis 3 Tips Atasi Fobia Jarum Suntik Sebelum Vaksinasi COVID-19
Advertisement