Liputan6.com, Jakarta Lebih dari 100 orang mendapatkan dosis vaksinasi COVID-19 yang keliru di Poliklinik Bukit Merah, Singapura. Berdasarkan keterangan, dosis vaksin yang diberikan jauh lebih rendah dari yang seharusnya.
"Ini terjadi karena kesalahan dalam mengidentifikasi tanda yang benar pada jarum suntik yang baru diperkenalkan di klinik. Tindakan segera diambil untuk menjangkau pasien yang terdampak," ujar SingHealth dalam keterangan pers dikutip Channel News Asia, Senin (25/10/21).
Baca Juga
Insiden tersebut mempengaruhi 111 orang warga dan enam staf yang menerima vaksinasi pada tanggal 20-22 Oktober. Mereka menerima dosis 10 persen lebih rendah dari yang direkomendasikan. Sehingga mengharuskan pihak klinik menghubungi semua pasien kembali dan mengganti penuh dosis vaksinasi.
Advertisement
"Berdasarkan pedoman vaksinasi oleh Kementerian Kesehatan, kami ingin meyakinkan semua pasien yang terkena dampak bahwa pengurangan dosis awal tidak menyebabkan reaksi yang merugikan, dan secara klinis aman bagi mereka untuk melanjutkan dengan penggantian dosis vaksin COVID-19," kata SingHealth.
Sebagai tindakan pencegahan tambahan, 117 orang tersebut akan diperiksa kembali oleh dokter sebelum menerima dosis pengganti. Tindakan lainnya yang dilakukan juga telah mengonfirmasi bahwa layanan lainnya di poliklinik tersebut tidak terpengaruh.
"Penyelidikan kami juga telah mengkonfirmasi bahwa insiden itu adalah insiden yang terisolasi, dan semua vaksinasi dan layanan lainnya di poliklinik tidak terpengaruh," ujar pihak Poliklinik Bukit Merah.
Permintaan maaf
CEO SingHealth Polyclinics Adrian Ee pun turut meminta maaf atas kecemasan dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat insiden tersebut. Ia mengungkapkan bahwa tindakan segera dilakukan untuk memperbaiki insiden tersebut dan para staf sudah diingatkan kembali tentang penggunaan jarum suntik yang tepat.
"Kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mengatasi kekhawatiran mereka (korban serta sanak keluarga), dan memfasilitasi vaksinasi pengganti COVID-19 mereka sesegera mungkin," ujar Adrian.
Adrian pun telah meyakinkan bahwa seluruh pasien akan ditinjau prosesnya secara keseluruhan dan memastikan semua staf sudah terbiasa dengan penggunaan perangkat terbaru, termasuk jarum suntik yang akan digunakan.
Advertisement