Liputan6.com, Jakarta Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan, kasus COVID-19 di 9 negara ASEAN alami penurunan, termasuk Indonesia. Delapan negara ASEAN lain yang dimaksud antara lain, Malaysia, Brunei Darussalam, Kamboja, Vietnam, Thailand, Laos, Myanmar, dan Filipina.
"Di kawasan kita, Asia Tenggara, Alhamdulillah mengalami penurunan kasus sebesar -15,5 persen dibanding pekan lalu," kata Retno melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com pada Senin, 25 Oktober 2021.
Advertisement
Baca Juga
Meskipun dalam beberapa waktu terakhir kasus COVID-19 global mengalami penurunan, namun di dalam seminggu terakhir mulai terlihat kembali menanjak.
Dari data yang diperoleh Retno Marsudi, periode 17-23 Oktober 2021, kasus COVID-19 global naik sebesar 2 persen dan kematian juga naik 0,9 persen dibanding pekan yang lalu.
"Di ASEAN sendiri, hanya Singapura yang masih mengalami kenaikan kasus sekitar 15 persen dibanding pekan lalu," jelasnya.
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Tren Penurunan COVID-19 Indonesia dalam Sepekan
Kasus COVID-19 di Indonesia, menurut Retno Marsudi, patut disyukuri. Ini karena Indonesia merupakan salah satu negara yang terus mengalami tren penurunan, termasuk dalam sepekan terakhir.
"Kalau dibanding dengan pekan yang lalu, maka Indonesia mengalami penurunan kasus baru sebesar -23 persen. Begitu juga dalam beberapa hari terakhir, positivity rate nasional turun di bawah angka 1 persen," lanjutnya.
"Lalu penambahan kasus harian di bawah 1.000 kasus. Tingkat vaksinasi juga terus naik, yang mana saat ini Indonesia sudah menyuntikkan lebih dari 182 juta dosis vaksin."
Meski tingkat vaksinasi di Tanah Air terus meningkat, Retno tegaskan masyarakat tidak boleh lengah apalagi lalai. Ini berkaca dari kenaikan kasus COVID-19 di Eropa dalam beberapa waktu terakhir, walau tingkat vaksinasi sudah sangat tinggi sekitar, sekitar 111,55 persen atau merupakan kawasan tertinggi di dunia.
"Kewaspadaan harus tetap tinggi dan protokol kesehatan harus tetap dijalankan," pesannya.
Advertisement