Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 34.395.530 dosis vaksin COVID-19 telah disuntikan kepada warga Jawa Barat.
Menurut Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Jawa Barat, Dewi Sartika, rinciannya vaksin dosis pertama sebanyak 21.559.810 orang dan 12.799.720 orang untuk vaksinasi kedua.
Baca Juga
"Kecepatan rata-rata vaksinasi COVID-19 di Jabar dalam tujuh hari terakhir mencapai 345.247 dosis per hari," ujar Dewi di Bandung, Sabtu, 30 Oktober 2021.
Advertisement
Dewi mengaku meski kecepatan itu yang tertinggi dibanding provinsi lain, Pemerintah Jawa Barat harus terus meningkatkan kecepatan sampai sekitar 600 ribu dosis vaksin COVID-19 per hari.
Semakin Banyak yang Menerima Vaksin, Makin Cepat Capai Herd Immunity
Gunanya kata Dewi, untuk mengejar herd immunity atau kekebalan komunal di akhir tahun 2021.
"Ada sejumlah kendala dalam meningkatkan kecepatan vaksinasi COVID-19. Salah satunya adalah ketersediaan vaksin dan sinkronisasi data," Dewi menambahkan.
Dewi menerangkan bahwa pemerintah daerah berharap stok vaksin selalu tersedia dan ada kesinambungan.
Sehingga, saat stok menipis, pasokan vaksin dari pemerintah pusat dapat segera dikirimkan.
"Ini agak terkendala. Kemudian soal sinkronisasi data yang belum teroptimalisasi dengan baik. Ini kita upayakan terus," kata Dewi.
Advertisement
Vaksinasi di Jawa Barat
Provinsi Jawa Barat hingga saat ini sudah menerima 44.858.146 dosis, dan hampir seluruhnya sudah disalurkan ke kabupaten dan kota.
Sementara itu, perkembangan laju kasus COVID-19 terjadi penambahan kasus meski persentasenya kecil dan masih terkendali.
"Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Barat pada 28 Oktober 2021 pukul 18.00 WIB, jumlah terkonfirmasi sebanyak 705.430 orang (bertambah 111), kasus aktif 1.199 (bertambah 9), sembuh 689.538 (bertambah 97), dan tingkat kesembuhan 97,75 persen," Dewi menjelaskan.
Protokol Kesehatan
Dewi mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat saat beraktivitas.
Alasannya, meskipun secara keseluruhan trend-nya menurun tetapi harus tetap bersiaga. Salah satunya dengan terus mengetatkan protokol kesehatan.
"Sesuai tingkat level kewaspadaan di daerah, vaksinasi, 3T, termasuk kesiagaan rumah sakit. Alhamdulillah BOR kita saat ini sudah di bawah 3 persen," kata Dewi
Advertisement