Liputan6.com, Jakarta Hampir setiap orang pernah mengalami sariawan. Peradangan di bibir dan di dalam mulut ini dapat menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman.
Gejala utamanya adalah luka yang menyakitkan di mulut yang dapat menyulitkan untuk makan dan berbicara.
Baca Juga
Sariawan umumnya terjadi pada bibir, bagian dalam pipi, lidah, serta permukaan gusi. Diakibatkan oleh daya tahan tubuh yang menurun atau cedera mulut akibat tidak sengaja terluka.
Advertisement
Terkadang, sariawan bisa juga menandakan adanya tumor atau kanker di mulut dan lidah. Kondisi ini patut dicurigai jika sariawan yang muncul tak kunjung sembuh.
Dikutip dari Mayo Clinic dan Children Hospital of Philadephia, sariawan ternyata juga dapat dipicu oleh berbagai kondisi, di antaranya:
1. Kurang minum
Selain dehidrasi, kurang minum air mineral juga akan membuat mulut menjadi kering, sehingga memudahkan bakteri dan kuman untuk tumbuh dan berkembang di sana.
Pertumbuhan bakteri dan kuman yang tidak terkendali inilah yang membuat Anda lebih rentan mengalami peradangan atau infeksi di mulut.
Guna mencegah mulut kering, pastikan Anda banyak minum air putih setiap hari. Tidak ada takaran pasti seberapa banyak asupan air yang harus diminum. Pada prinsipnya, minumlah setiap kali Anda merasa haus.
Advertisement
2. Cedera atau kerusakan pada lapisan dalam mulut
Kondisi ini biasanya terjadi karena bibir tergigit secara tidak sengaja, gigi yang terlalu tajam, atau mengunyah makanan yang keras. Namun kasus yang paling sering terjadi adalah karena memakai kawat gigi.
Gesekan antar kawat atau bracket dengan sisi dalam pipi, gusi, lidah, atau bibir dapat menyebabkan luka. Luka inilah yang menjadi penyebab sariawan.
Untungnya, rasa nyeri akibat sariawan karena pakai behel dapat dikurangi dengan berkumur air dingin. Mengompreskan es batu di bagian mulut yang bermasalah juga dapat mengurangi nyeri dan peradangan di mulut.
3. Kondisi medis tertentu
Kekurangan zat besi atau vitamin B12, serta melemahnya sistem imunitas dan muncul infeksi, dapat memicu sariawan. Sejumlah penelitian juga menunjukkan bahwa asupan zinc, kalsium, dan zat besi yang rendah dapat memicu atau bahkan memparah sariawan.
Kelebihan vitamin C juga dapat menyebabkan sariawan. Hal ini karena mulut tidak dapat merespon dengan baik kelebihan asam yang dikonsumsi. Jadi, untuk mencegah sariawan, kamu bisa membatasi konsumsi vitamin C harian setidaknya 40mg per hari.
Sariawan juga bisa muncul sebagai efek samping dari konsumsi obat-obatan tertentu.
Maka dari itu, penting untuk memenuhi kebutuhan gizi serta nutrisi harian Anda dengan baik dan seimbang.
Advertisement
4. Alergi makanan
Alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh merespon makanan yang sebenarnya tidak berbahaya. Ada banyak sekali jenis alergi makanan. Namun, susu, telur, cokelat, dan makanan laut merupakan sejumlah makanan yang paling sering memicu alergi.
Menghindari makanan pemicu alergi merupakan cara terbaik untuk mencegah sariawan.
5. Perubahan hormon
Pada wanita sariawan rentan menyerang selama periode menstruasi. Hal ini dikarenakan perubahan atau ketidakseimbangan hormon progesteron pada masa-masa tersebut memengaruhi sirkulasi darah di area mulut. Hal ini menyebabkan jaringan lunak di dalam mulut lebih sensitif.
Selain itu, sariawan juga bisa saja muncul akibat seseorang terlalu merasa tertekan, gelisah, atau stres.
Sariawan dapat berlangsung sekitar 7 hari sampai berbulan-bulan. Namun, Jika sering terjadi berulang atau tidak sembuh dalam waktu lebih dari sebulan sebaiknya segera periksakan ke dokter gigi.
Â
Reporter: Lianna Leticia
Advertisement