Liputan6.com, Jakarta - Mengonsumsi ikan selalu dikaitkan dengan kecerdasan. Padahal, rutin makan ikan juga bagus untuk kesehatan otak. Salah satunya dari risiko penyakit serebrovaskular — atau penyakit otak vaskular. Penyakit ini berdampak pada pembuluh darah di otak.
Dikutip Medical News Today, pakar kesehatan mengaitkan konsumsi ikan dengan risiko penyakit serebrovaskular yang lebih rendah dan penurunan fungsi kognitif yang menyertainya.
Sebuah studi cross-sectional baru-baru ini menemukan hubungan antara asupan ikan yang lebih tinggi dan tingkat kerusakan otak vaskular yang lebih rendah pada orang dewasa yang lebih tua yang sehat, terutama mereka yang berusia 65-74 tahun.
Advertisement
Baca Juga
Efek mengonsumsi ikan dua-tiga kali per minggu terkait penyakit serebrovaskular sama besarnya dengan efek tekanan darah tinggi, yang dikaitkan dengan peningkatan kerusakan pembuluh darah otak.
Penyakit serebrovaskular, atau penyakit otak vaskular, mengacu pada beberapa kondisi yang mempengaruhi pembuluh darah dan sirkulasi darah di otak, seperti stroke dan malformasi vaskular.
Penyakit serebrovaskular adalah penyebab utama kematian kedua di dunia. Selain itu, menyebabkan kecacatan fisik, penyakit serebrovaskular dapat mengakibatkan perkembangan dan perkembangan gangguan kognitif dan demensia.
Modifikasi gaya hidup sehat, termasuk melakukan perubahan pola makan, meningkatkan tingkat aktivitas fisik, dan berhenti merokok, dapat mengurangi risiko penyakit serebrovaskular.
Studi Makan Ikan Terhadap Lansia
Namun, bukti bahwa konsumsi ikan mengurangi kerusakan pembuluh darah otak sebelum timbulnya penyakit serebrovaskular masih beragam.
Sebuah studi cross-sectional baru-baru ini menyelidiki hubungan antara konsumsi ikan dan kerusakan otak vaskular pada orang dewasa yang lebih tua yang sehat sebelum timbulnya penyakit serebrovaskular.
Studi tersebut melaporkan hubungan antara makan ikan dua kali atau lebih per minggu dan tingkat kelainan otak yang lebih rendah terkait dengan kerusakan pembuluh darah otak, terutama pada individu di bawah usia 75 tahun. Studi ini muncul dalam jurnal Neurology.
Penulis senior studi tersebut, Dr. Cecilia Samieri, seorang peneliti senior di University of Bordeaux di Prancis, menjelaskan: “Hasil kami menarik karena menunjukkan sesuatu yang sederhana seperti makan dua atau lebih porsi ikan setiap minggu dikaitkan dengan lebih sedikit lesi otak, dan kerusakan pembuluh darah otak lainnya, jauh sebelum tanda-tanda demensia yang jelas muncul. Namun, makan ikan sebanyak itu tidak memiliki efek perlindungan pada orang berusia 75 tahun ke atas.”
Advertisement