Liputan6.com, Jakarta - Atlet bulu tangkis Leani Ratri Oktila ingin membangun sebuah fasilitas olahraga lengkap di Kota Solo, Jawa Tengah jika sudah gantung raket. Peraih dua medali emas dan satu perak pada Paralimpiade Tokyo 2020 itu ingin mengikuti jejak legenda bulu tangkis Indonesia seperti Taufik Hidayat, Chandra Wijaya, Sony Dwi Kuncoro, serta sederet nama lain yang sudah membangun pusat olahraga dan pembinaan atlet usia dini usai pensiun sebagai atlet.
Ratri menyampaikan keinginan tersebut dalam konferensi pers di Media Center Kominfo Peparnas Papua di Swiss-belhotel Papua, Kota Jayapura, Minggu (7/11/2021). Ratri ingin, GOR-nya berstrandar internasional dan diutamakan bagi penyandang disabilitas. Sedangkan mengenai lokasi, Ratri memilih Kota Solo Jawa Tengah karena menurutnya, kota tersebut menyimpan banyak potensi atlet disablitas. Ia ingin muncul lebih banyak bibit atlet disabilitas yang mampu berprestasi jauh lebih baik dari dirinya.Â
Advertisement
Baca Juga
Ratri menargetkan, pusat olahraga yang akan dibangunnnya itu bisa menjadi empat pembinaan atlet usia dini dari penyandang disabilitas terutama untuk cabang bulu tangkis.
"Saya ingin ada sebuah pusat olahraga mengkhususkan diri bagi pengembangan bakat para penyandang disabilitas, terutama mereka yang berkursi roda. Fasilitas seperti bisa dibilang masih sangat sedikit. Kenapa tidak di Riau? Salah satunya karena di sana pemerintah setempat sudah menyiapkan bangunan serupa usai saya dari Paralimpiade Tokyo 2020," kata atlet kelahiran Bangkinang, Kampar, 6 Mei 1991, mengutip siaran pers yang diterima Liputan6.com.
Â
Incar Emas di Peparnas 2021
Juara Asian Paragames 2018 ini akan turun di nomor tunggal putri klasifikasi SL4 pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2021 di Papua. Peringkat pertama dunia tunggal putri parabulu tangkis BWF ini mengincar sekeping emas untuk dibawa pulang ke Riau. Di nomor ini ia diperkirakan akan berjumpa dengan Khalimatus Sadiyah di partai final.Â
Khalimatus yang membela kontingen Jawa Timur adalah pasangannya ketika merebut emas di final ganda putri klasifikasi SL3-SU5 Paralimpiade Tokyo 2020. Mereka merupakan ganda putri terbaik dunia saat ini.
"Meskipun kami bersahabat di lapangan dan luar lapangan, ketika turun di nomor tunggal di Peparnas Papua, maka kami akan saling mengalahkan," kata pemilik tiga gelar juara dunia ini.
Advertisement