Sukses

Penyebab Ledakan COVID-19 di Eropa dan Asia Tengah

Kasus COVID-19 di Eropa dan Asia Tengah sedang melonjak.

Liputan6.com, Jakarta Eropa dan Asia Tengah sedang mengalami lonjakan kasus COVID-19 selama 4 minggu berturut-turut. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap dua penyebab lonjakan kasus, yaitu cakupan vaksinasi yang tidak memadai dan relaksasi (pelonggaran aktivitas).

Negara-negara Eropa dan Asia Tengah, menurut Direktur WHO Regional Eropa, Hans Henri P. Kluge, rata-rata hanya 47 persen orang yang menyelesaikan vaksinasi lengkap. Cakupan vaksinasi rendah di banyak negara di Baltik, Eropa Tengah dan Timur serta negara-negara Balkan.

"Variasi dalam cakupan vaksinasi COVID-19 ini mencerminkan beberapa masalah seputar pemberian layanan imunisasi serta kurangnya kepercayaan dan/atau kepuasan, di antara beberapa kelompok populasi,'' jelas Kluge melalui pernyataan resmi berjudul, Update on COVID-19: Europe and central Asia again at the epicentre of the pandemic, ditulis Senin (8/11/2021).

"Sangat penting bahwa pihak berwenang menginvestasikan semua upaya untuk mempercepat laju vaksinasi. Kita perlu memastikan negara-negara dengan cakupan vaksinasi rendah di antara kelompok prioritas meningkatkan cakupannya.

Selain itu, Kluge terus mendesak negara-negara lain menunjukkan solidaritas global melalui pembagian dosis vaksin COVID-19 (dose-sharing).

"Tingkat rawat inap di negara-negara dengan cakupan vaksinasi rendah secara nyata lebih tinggi dan meningkat lebih cepat daripada di negara-negara dengan capaian vaksinasi lebih tinggi," terangnya.

"Kebanyakan orang yang dirawat di rumah sakit dan sekarat akibat COVID-19 saat ini tidak sepenuhnya divaksinasi. Padahal, vaksin dapat mencegah penyakit parah dan kematian akibat COVID-19."

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

2 dari 3 halaman

Pertimbangkan Pelonggaran Aktivitas

Hans Henri P. Kluge melanjutkan, vaksinasi adalah upaya kuat mengatasi pandemi jika didukung upaya lain, termasuk penguatan protokol kesehtan. Jika kita mencapai 95 persen penggunaan masker di Eropa dan Asia Tengah, maka dapat menyelamatkan hingga 188.000 jiwa dari setengah juta jiwa sebelum Februari 2022.

"Pemeriksaan (testing), pelacakan kontak (tracing), dan jarak fisik tetap menjadi bagian dari  pertahanan kami, di samping penyerapan vaksin yang cepat, adil, dan universal oleh semua orang yang memenuhi syarat," lanjutnya.

"Ini adalah langkah-langkah yang dicoba dan diuji yang memungkinkan kehidupan berlanjut sambil mengendalikan virus dan menghindari lockdown yang meluas."

Dalam situasi yang dihadapi Eropa dan Asia Tengah saat ini, Kluge terdorong untuk melihat bahwa selama 2 minggu terakhir, 23 negara di antaranya telah memperkuat protokol kesehatan.

"Langkah-langkah harus sepadan dengan kondisi epidemiologi lokal, tetapi dengan munculnya kembali COVID-19 yang meluas, saya meminta setiap otoritas kesehatan untuk mempertimbangkan kembali pelonggaran atau relaksasi dengan hati-hati," pesannya.

"Tindakan pencegahan bila diterapkan dengan benar dan konsisten, memungkinkan kita untuk melanjutkan hidup. Dengan kata lain, cara terbaik untuk menghindari lockdown."

3 dari 3 halaman

Infografis 8 Benda di Rumah Wajib Dibersihkan Cegah Penyebaran Covid-19