Sukses

Garda Terdepan Pandemi, BPOM Diharapkan Mampu Aktualisasi Nilai Kepahlawanan

Harapan agar BPOM mampu mengaktualisasi nilai-nilai kepahlawanan.

Liputan6.com, Jakarta - Memperingati Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Sidarto Danusubroto menyoroti, betapa pentingnya peran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Menurutnya, BPOM termasuk garda terdepan dalam penanganan pandemi COVID-19.

"Di tengah merebaknya wabah pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini, Badan Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM) memainkan peran yang sangat strategis," ujar Sidarto saat Dialog Antar Generasi bertajuk, Mengaktualisasikan Nilai-Nilai Kepahlawanan dalam Pengabdian Membangun Kemandirian dan Daya Saing Bangsa pada Selasa, 9 November 2021.

"BPOM menjadi garda terdepan dalam perang melawan COVID-19, karena berkaitan dengan masalah vaksin, dan obat-obatan yang dibutuhkan dalam mengatasi pandemi."

Peringatan Hari Pahlawan di tengah pandemi COVID-19, menurut Sidarto, seyogianya menjadi momentum bagi Indonesia membangkitkan dan memperkuat industri kesehatan nasional dan mengurangi ketergantungan impor produk-produk kesehatan.

Upaya penguatan industri kesehatan nasional tidak terlepas dari peran penting Badan POM sebagai lembaga pemerintah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan obat dan makanan.

BPOM diharapkan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai kepahlawanan dalam pengabdian membangun kemandirian dan daya saing bangsa, terutama obat-obatan, alat kesehatan maupun produk herbal.

"Negara kita sesungguhnya memiliki banyak tenaga-tenaga profesional dan inovatif untuk menghasilkan produk alat kesehatan maupun obat-obatan yang tidak kalah mutunya dari negara lain," jelas Sidarto.

"Yang dibutuhkan adalah kebijakan yang bersifat strategis dan antisipatif, sehingga potensi yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara optimal untuk membangun kemandirian dan daya saing bangsa."

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

2 dari 3 halaman

Bangun Kemandirian Bidang Kesehatan dan Obat-obatan

Demi membangun kemandirian di sektor obat-obatan dan produk herbal, Sidarto Danusubroto berharap BPOM RI lebih mempermudah proses perizinan bagi produk dalam negeri, terutama produk herbal atau jamu (obat-obatan tradisional) yang bahan bakunya sangat banyak terdapat di Indonesia.

"Negara kita memiliki keanekaragaman flora terbesar kedua setelah Brasil. Menurut Prof. Dr. Berna Elya (Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Indonesia), dari total 40.000 jenis tumbuhan yang ada di dunia, 30.000 tumbuh di Indonesia," tambahnya sebagaimana pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com.

"Kemudian 9.600 jenis di antaranya, tumbuhan yang memiliki khasiat sebagai bahan baku obat. Kekayaan alam yang sangat luar biasa ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk membangun kemandirian bangsa, khususnya dalam bidang kesehatan dan obat-obatan."

Tak hanya itu saja, Sidarto menekankan, kemandirian bangsa juga dibangun dengan membantu pertumbuhan dan perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang banyak bergerak di bidang produk herbal atau jamu (obat tradisional).

"Peran BPOM juga sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan UMKM sebagai penggerak ekonomi nasional dan penciptaan lapangan kerja, karena UMKM mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja, serta dapat menghimpun sampai 60,4 persen dari total investasi," imbuhnya.

"Dalam pemberdayaan UMKM, BPOM berperan memberikan bimbingan tentang Good Manufacturing Process (GMP) atau cara pembuatan obat dan makanan yang baik untuk menjamin keamanan produk bagi masyarakat."

3 dari 3 halaman

Infografis 5 Tips Cegah Kelelahan Pandemi Covid-19