Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan mewaspadai adanya Varian Delta AY.4.2 yang telah terdeteksi di Singapura dan Malaysia. Hal ini disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi.
Bahwa penemuan kasus Varian Delta AY.4.2 bisa saja tanpa adanya importasi kasus. Dalam hal ini, tanpa dibawa oleh pelaku perjalanan.
Advertisement
Baca Juga
"Varian AY.4.2 jadi Variant of Monitoring dari Badan Kesehatan Inggris ini belum ditemukan di negara kita. Namun, tidak menutup kemungkinan ya kalau ini bisa saja tidak dibawa melalui pelaku perjalanan, tapi karena kemungkinan ada mutasi sendiri (muncul sendiri)," jelas Nadia saat dialog Waspada Tangkal Varian Anyar, ditulis Kamis (11/11/2021).
"Karena kita kan sudah menemukan Varian Delta ini (di Indonesia) sebanyak 23 (data Kemenkes per 4 November 2021)."
Lebih lanjut, Nadia mengatakan, saat ini sudah ada Varian Delta sebanyak 75 sub varian. Upaya mencegah sub Varian Delta masuk ke Indonesia, Kemenkes berupaya terus memperkuat pintu masuk negara.
"Untuk mengantisipasi masuknya berbagai varian Virus Corona tentunya kita memperkuat (penjagaan) pintu masuk negara. Perlu diketahui, Varian Delta saat ini ada 75 kurang lebih variasinya (di dunia)," katanya.
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Penguatan Pintu Masuk Negara
Pada konferensi pers, Siti Nadia Tarmizi menegaskan, Kemenkes sudah mengantisipasi masuknya varian Virus Corona, termasuk Varian Delta AY.4.2, yakni penguatan pintu masuk negara.
"Untuk mengantisipasi masuknya atau importasi varian-varian (Virus Corona) baru, salah satunya Varian AY.4.2, kami sudah melakukan penguatan penguatan di pintu masuk negara, baik pintu masuk udara, pintu masuk laut, dan pintu masuk darat," tegasnya pada Rabu, 10 November 2021.
"Kita tahu bahwa tidak semua pintu masuk negara di Indonesia terbuka untuk pelaku perjalanan luar negeri. Mereka yang melakukan perjalanan internasional juga harus karantina dan menjalani entry dan exit test."
Pemerintah sudah mengizinkan pendatang dari luar negeri masuk ke Indonesia melalui pelabuhan dan pos lintas perbatasan negara, antara lain, Pelabuhan Batam dan Tanjung Pinang (Kepulauan Riau), Pelabuhan Nunukan (Kalimantan Utara), dan Pos Lintas Batas Negara Aruk dan Entikong (Kalimantan Barat). Kemudian Pos Lintas Batas Negara Motaain (Nusa Tenggara Timur).
Sejumlah pintu masuk Indonesia yang kembali dibuka, yakni Bandara Soekarno Hatta (Tangerang), Bandara Hang Nadim (Kepulauan Riau), Bandara Raja Haji Fisabilillah (Kepulauan Riau), Bandara Ngurah Rai (Bali), dan Bandara Sam Ratulangi (Sulawesi Utara).
Advertisement