Liputan6.com, Jakarta Guna mencegah lonjakan COVID-19 pasca libur akhir tahun, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Sonny Harry Harmadi menegaskan, Pemerintah tidak pernah kendor dalam hal melakukan pemeriksaan (testing).
“Kita belajar dari negara lain, saat kasus landai, penurunan kapasitas testing bisa memicu terjadinya lonjakan," ujar Sonny dalam dialog Tahan Diri Libur Akhir Tahun pada Jumat, 12 November 2021.
"Selain itu, Pemerintah juga mendorong masyarakat disiplin dalam prokes melalui berbagai komunikasi risiko."
Advertisement
Baca Juga
Libur akhir tahun, lanjut Sonny, tidak hanya dirayakan di dalam negeri, namun juga luar negeri. Upaya pencegahan terkait pelaku perjalanan tetap dilakukan.
"Ada skrining ketat bagi pelaku perjalanan internasional. Dan vaksinasi semua kelompok umur akan digencarkan untuk menekan risiko keparahan COVID-19,” katanya.
Pemerintah juga berupaya mengantisipasi masuknya varian Virus Corona baru dengan menjalankan whole genome sequencing (WGS) dari kasus positif COVID-19 yang masuk ke Indonesia.
Upaya berlapis pun terus dilakukan dalam penguatan protokol kesehatan, di antaranya, penguatan posko desa dan kelurahan, mendorong kepatuhan institusi, serta di level keluarga sebagai garda terdepan pelaksanaan protokol kesehatan (prokes).
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Kurangi Pergerakan pada Libur Akhir Tahun
Terkait dengan antisipasi lonjakan kasus COVID-19 akhir tahun, Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pasca Bencana, Nelwan Harahap menyampaikan sejumlah langkah antisipasi dilakukan antara lain memangkas cuti bersama pada tanggal 24 Desember.
Pemangkasan diharapkan dapat mengurangi pergerakan masyarakat untuk memanfaatkan libur akhir tahun. Pemerintah juga membuat kebijakan larangan cuti di momen akhir tahun untuk menunda niat masyarakat bepergian.
“Hal yang menjadi kata kunci adalah konsisten dengan prokes, peningkatan cakupan vaksinasi untuk semua kelompok umur guna menekan laju perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia,” jelas Nelwan melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com.
Oleh karena itu, sosialisasi harus terus digencarkan dengan menjangkau komunitas-komunitas agar lebih efektif. Nelwan juga mengingatkan dan mendorong masyarakat menjaga kedisiplinan dan kesadaran di tingkat individu dalam menjaga prokes.
“Kami meminta seluruh warga masyarakat menunda sedikit kesenangan untuk kemashalatan yang lebih panjang. Ini akan jadi semangat kita semua,” tandasnya
Advertisement