Liputan6.com, Jakarta Penting dipahami bersama bahwa infertilitas atau ketidaksuburan bukan hanya terjadi pada wanita saja, tapi juga pria. Namun sayangnya, sedikit pria yang menyadari hal ini.
Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan Konsultan, sub spesialis Fertility & Hormon Reproduksi, dr Caroline Tirtajasa, Sp.OG(K) dari OMNI Hospital Pulomas menegaskan, jika dipresentasekan penyebab infertilitas pada pria sama dengan wanita, yaitu 40%.
"Oleh karena itu, kalau pasangan suami istri datang untuk menjalani program kehamilan, keduanya harus diperiksa," jelas dr Caroline seperti dijelaskan di akun Instagramnya @drcarolinetirtajasaspog.
Advertisement
Lebih lanjut, dr Caroline menjelaskan, ada beberapa faktor penyebab male infertility. Mulai dari penyakit Seminal Abnormality (kualitas semen yang rendah), sexual dysfunction, faktor hormonal, adanya penyakit menular.
"Faktor penyebab lain adanya sumbatan di saluran reproduksi pria. Sebagian besar male infertility ini tidak bisa dikoreksi," jelas dr Caroline.
Meski demikian, jangan keburu khawatir. Ada penyebab ketidaksuburan pada pria yang bisa dikoreksi atau diatasi. Nantinya setelah diketahui faktor penyebab male infertility, dokter akan memberikan sejumlah resep.
"Biasanya dikoreksi dengan pemberian vitamin antioksidan atau obat untuk meningkatkan produksi sperma."
Lantas setelah diberikan obat tersebut, apakah permasalahan infertilitas ini akan selesai? Belum selesai. Selama tiga bulan pengobatan atau terapi, lanjut dr Caroline, pasien akan diminta untuk melakukan pemeriksaan kembali, yaitu dengan analisis sperma.
Untuk diketahui, analisis sperma merupakan pemeriksaan 'kasar' untuk mengetahui beberapa hal. Mulai dari jumlah sperma hingga bentuk dan pergerakannya. Namun tidak untuk mengetahui kualitas spermanya.
"Untuk mengetahui kualitas sperma pemeriksaan yang dilakukan berbeda. Namanya DNA Fragmentasi Sperma," kata dr Caroline.
Oleh karena itu, pilihlah rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap, memberikan pelayanan cepat dan tanggap untuk kebutuhan para pasiennya.
(*)