Liputan6.com, Jakarta Mantan Direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama mengatakan bahwa Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun ini yang jatuh pada 12 November bisa dikaitkan dengan target 3.3. Sustainable Deveopment Goals (SDGs).
Dalam target global tersebut adalah ingin menyetop penularan beberapa penyakit seperti malaria tuberkulosis, AIDS dan penyakit tropik yang terabaikan (Neglected Tropical Diseases/NTD) pada tahun 2030. "Hal yang sama sepatutnya juga berlaku di negara kita," kata Tjandra.
Baca Juga
Indonesia menargetkan bisa mengeliminasi malaria pada 2030. Eliminasi dilakukan secara bertahap di beberapa ratus kabupaten/kota. Pada peringatan Hari Malaria Sedunia 25 April 2021 dilaporkan bahwa sebanyak 12 kabupaten/kota lagi yang mendapatkan sertifikat Eliminasi Malaria. Diharapkan sampai akhir tahun 2021 ini sudah akan ada 345 kabupaten kota sudah eliminasi malaria.
Advertisement
"Mudah-mudahan akan dapat terwujud dan dengan kerja keras terus meningkat sampai eliminasi di 2030," kata pria yang pernah menjabat sebagai Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan RI ini.
Lalu, Indonesia juga sudah mencanangkan eliminasi tuberkulosis (TB) pada 2030. Target eliminasi yang dimaksud yaitu pada 2030 terjadi penurunan angka kejadian TB dari 312/100.000 penduduk menjadi 65 per 100.000Â penduduk. Lalu, ditargetkan juga ada penurunan angka kematian akibat TB dari 34/100.000 penduduk menjadi 6 (enam) per 100.000 penduduk.
Menurut Tjandra target di atas butuh kerja keras mengingat hal ini tidak mudah. "Suatu kerja besar karena harus turun amat jauh," katanya dalam pesan tertulis ke Liputan6.com.Â
Â
Indonesia Masih Punya PR Eradikasi Penyakit Tropik Terabaikan
Tjandra juga mengingatkan Indonesia masih ada dua penyakit yang masuk dalam daftar penyakit tropik terabaikan (neglected tropical disease). Sebenarnya ada 20 penyakit yang masuk dalam kategori ini tapi di Indonesia masih ada dua yang belum dapat dieradikasi sepenuhnya.
Pertama, schistosomiasis. Kasus penyakit ini hanya tinggal di beberapa tempat di Sulawesi Tengah.
Kedua, yaws atau frambusia atau lebih dikenal sebagai patek. Penyakit ini juga hanya tinggal di beberapa propinsi saja di negara kita.
"Sudah amat sedikit negara di dunia yang masih punya kasus Schistosomiasis dan Patek, jadi sepatutnya kita memang harus mengeradikasi dua penyakit ini dari bumi Nusantara," tuturnya.
Tjandra berharap dengan semangat HKN kali ini dapat meningkatkan program kesehatan di negara kita. Sehingga dapat mengeliminasi malaria dan tuberkulosis serta mengeradikasi Schistosomiasis dan Patek.
Advertisement