Liputan6.com, Jakarta - Pada pekan lalu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat bahwa ada 126 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan kasus COVID-19. Bahkan sudah ada yang naik selama berminggu-minggu.
Adanya kenaikan kasus COVID-19 tersebut, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, menyebut, penyebabnya terjadi akibat adanya aktivitas Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan takziah.
Advertisement
Baca Juga
"Ingin saya sampaikan di sini, bahwa memang kami sudah mengidentifikasi dari minggu ke minggu, bila ada kabupaten/kota yang naik. Minggu lalu, berdasarkan observasi di Kementerian Kesehatan, ada 126 kabupaten/kota yang naik,"Â kata Budi Gunadi saat memberikan keterangan pers mengenai Perkembangan PPKM pada Senin, 15 November 2021 di Kantor Presiden, Jakarta.
"Beberapa di antaranya, ada juga yang sudah 3 minggu berturut-turut naik, sehingga kami melakukan pendalaman dan sebagian besar disebabkan, karena adanya kasus positif di sekolah (sekolah tatap muka) dan takziah."
Sebagai tindak lanjut atas temuan kasus positif COVID-19 pada sekolah tatap muka, Budi Gunadi berkoordinasi dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim dalam surveilans.
"Oleh karena itu, saya dengan Pak Nadiem akan segera melakukan konsolidasi. Rencananya, mudah-mudahan minggu ini kita sudah bisa selesaikan, bagaimana kita bisa tetap melakukan program tatap muka, tapi dengan surveilans yang aktif," terangnya.
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Kasus COVID-19 Turun, Waspada Nataru
Saat Rapat Terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, masyarakat harus tetap waspada meski kasus COVID-19 turun.
"Bapak Presiden menyatakan, bahwa memang Alhamdulillah kasus sudah menurun, tapi kita harus ekstra waspada, terutama menghadapi Nataru (Natal dan Tahun Baru)," ujarnya.
"Jangan sampai terjadi lonjakan berikutnya."
Selain itu, Jokowi, lanjut Menkes Budi, juga menekankan 5 provinsi yang jumlah kasus COVID-19 sekarang sudah mulai melanda dan ada beberapa indikasi, kenaikan itu harus dimonitor secara ketat.
"Jadi, ada 5 provinsi itu adalah provinsi di Jawa," imbuhnya.
"Kembali Bapak Presiden juga mengarahkan agar sekolah-sekolah yang melakukan pendidikan tatap muka itu juga dia dilakukan surveilans ketat, agar kalau ada indikasi (temuan positif COVID-19), kita bisa melakukan tindakan supaya tidak menyebar."
Advertisement