Liputan6.com, Jakarta - Mata kedutan terjadi karena kontraksi berulang pada kelopak mata bagian atas secara spontan dan tiba-tiba.
Kelainan yang dikenal dengan istilah blefarospasme ini terjadi setidaknya beberapa detik sekali dan berlangsung selama kurang lebih 1–2 menit.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari WebMed, mata kedutan bukanlah keluhan yang berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya. Namun, bila sering terjadi, kondisi ini tentu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Kondisi mata kedutan bisa terjadi pada siapa saja, tetapi paling sering ditemukan pada orang dewasa perempuan.
Penyebab Mata Kedutan
Jika dilihat dari segi medis, kedutan mata bisa muncul akibat gangguan pada kondisi fisik dan mental. Kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh tengah kelelahan, misalnya akibat kurang tidur atau kurang beristirahat.
Mata sering berkedut juga bisa muncul akibat stres atau perasaan tertekan. Faktor gaya hidup juga bisa meningkatkan risiko mata berkedut, seperti konsumsi minuman beralkohol, kafein berlebih, serta aktif merokok.
Kedutan pada kelopak mata juga bisa terjadi akibat iritasi pada kornea atau konjungtiva, yaitu bagian dalam kelopak mata.
Selain faktor lingkungan atau gaya hidup, blefarospasme esensial jinak juga diduga terjadi karena faktor keturunan.
Advertisement
Cara Mengatasi Mata Kedutan
Mata kedutan pada dasarnya tidak memerlukan penanganan khusus dan akan hilang dengan sendirinya. Anda cukup memperbanyak istirahat dan mengurangi alkohol, rokok, dan kafein. Jika mata kering atau mata teriritasi adalah penyebabnya, cobalah gunakan obat tetes mata.
Namun, jika mata kedutan tidak kunjung membaik atau berhenti, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Terlebih, jika mata kedutan disertai dengan tanda dan gejala berikut ini:
- Kedutan tidak juga hilang selama berminggu-minggu
- Kelopak mata sepenuhnya tertutup atau Anda sulit membuka mata
- Mata menjadi merah, keluar cairan, dan bengkak
- Kedutan meluas ke bagian wajah yang lain
- Keluhan mata kedutan disertai gangguan penglihatan
Konsultasikan ke dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai, baik dengan obat-obatan maupun operasi.
Â
Reporter: Lianna Leticia
Infografis 5 Cara Jaga Kesehatan Mata Era Daring Selama Pandemi Covid-19
Advertisement