Liputan6.com, Jakarta Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama merangkum tantangan vaksinasi COVID-19 dunia dalam diskusi Session 6 Global Townhall (GTH) 20 November.
Menurutnya, berbagai aspek tantangan vaksinasi di dunia antara lain:
Advertisement
Baca Juga
-Kenyataan tidak meratanya distribusi vaksin di dunia. Disebutkan bahwa 80 negara di dunia tidak akan mampu mencapai target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memvaksinasi sedikitnya 40 persen penduduknya pada akhir tahun ini.
-Sistem kesehatan global tidak cukup mampu menjamin ketersediaan vaksin bagi semua yang membutuhkannya. Ini dapat membawa korban manusia yang seharusnya tidak perlu terjadi.
-Masih ada kelompok yang menolak vaksin. Kelompok yang menolak divaksinasi perlu ditangani dengan baik, antara lain dengan transparansi, membangkitkan rasa percaya, dan komunikasi.
“Juga mungkin perlu pendekatan “carrot and stick”, memberi kemudahan bagi yang sudah divaksinasi dan memberi semacam sanksi bagi yang menolak tanpa alasan yang jelas,” kata Tjandra dalam keterangan tertulis dikutip Senin (22/11/2021).
Tantangan Lainnya
Tantangan vaksinasi lainnya adalah:
-Efikasi vaksin akan turun sesudah beberapa bulan pemberian. Karena itu, maka pemberian booster menjadi salah satu pilihan agar proteksi dapat tetap terjaga.
-Perilaku masyarakat memegang peran amat penting dalam memerangi COVID-19 walaupun sudah divaksinasi. Di sisi lain, anggota masyarakat dapat menyuarakan pendapatnya agar penentu kebijakan publik dapat bekerja lebih maksimal untuk melindungi rakyat terhadap bahaya penyakit ini.
Advertisement
3 Hal Penting
Dalam acara tersebut Tjandra juga menyampaikan tiga hal penting tentang vaksin. Ketiga hal tersebut adalah:
-Vaksin merupakan salah satu modalitas penting dalam pengendalian COVID-19. Karena prinsip dasar penanggulangan pandemi adalah “no one is safe until everyone is safe.” Maka kenyataan bahwa tidak meratanya ketersediaan vaksin di dunia merupakan ancaman dalam upaya dunia menangani pandemi ini.
-Sistem Kesehatan Masyarakat Dunia jelas harus lebih diperkuat lagi untuk mampu menangani pandemi, baik kini maupun di masa datang.
“Saya kutip pendapat Independent Panel WHO untuk COVID-19 yang menyebutkan perlunya “Global Reset”, yang saya terjemahkan sebagai perlunya Tata Ulang Kesehatan Global.”
-Sekarang adalah waktunya beraksi (now is the time for action), seperti yang Tjandra kutip dari pernyataan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang juga hadir dalam acara tersebut.
Infografis Capaian Vaksinasi Tinggi dan Lonjakan Kasus COVID-19
Advertisement