Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono menyebut, persentase kematian ibu hamil paling banyak terjadi di rumah sakit (RS). Identifikasi ini dihimpun Kementerian Kesehatan dalam terkait 'Pelayanan Kesehatan Masa Ibu Hamil.'
"Dalam upaya untuk menurunkan angka kematian dari persalinan tersebut kita melakukan identifikasi. Ternyata, kematian terbesar terjadi justru di rumah sakit, sekitar 74 persen angka kematian ibu hamil tersebut terjadi di rumah sakit," ungkap Dante saat Media Briefing: Peringatan Hari Ibu 2021 di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta pada Kamis, 25 November 2021.
Advertisement
Baca Juga
Faktor tingginya kematian ibu hamil di rumah sakit, Dante Saksono Harbuwono menambahkan, karena keterlambatan dalam merujuk.
"Ini artinya apa? Artinya, bahwa keterlambatan rujukan ke rumah sakit menyebabkan proses persalinan yang harus yang sudah terlebih dini dirujuk ke rumah sakit, menjadi terlambat," tambahnya.
Secara nasional, sebagaimana Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015, terdapat kurang lebih 308 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Dalam hal ini, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu hamil tersebut.
Angka Kematian Ibu Hamil Harus Ditekan
Berdasarkan amanat Rencana Pemerintah Jangka Menengah Nasional (RPJMN), angka kematian ibu hamil harus ditekan pada tahun 2024, menjadi 185 per 100.000 kelahiran hidup.
"Ini butuh effort dan upaya yang maksimal juga strategi sehingga angka kematian ibu hamil tersebut bisa menurun," kata Dante Saksono Harbuwono.
Wamenkes Dante melanjutkan, angka kematian ibu hamil terus ditekan.
"Walaupun RPJMN menetapkan kita, 185 angka kematiannya diturunkan, target agresif kita juga kira-kira 70 kematian per 100.000 kelahiran hidup. maka ini harus diupayakan, mulai skrining layak hamil bagi ibu," ucapnya.
"Harus dibantu pemeriksaan kesehatan untuk ibu-ibu, sebelum mereka hamil. Lalu harus dilakukan evaluasi pada ibu-ibu sebelum hamil, sehingga kita mempunyai ibu-ibu yang sehat pada saat kehamilan."
Advertisement