Liputan6.com, Jakarta Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memantau ketat penyebaran dan perkembangan varian Omicron. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
"Tadi saat rapat, Pak Presiden sudah menugaskan khusus ke Pak Menkes untuk betul-betul memantau varian baru ini (Omicron), bahkan meminta agar di-update (diperbarui laporan) per hari,” ucap Muhadjir dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Selasa, 30 November 2021.
Advertisement
Baca Juga
Tantangan munculnya varian Omicron mulai melanda beberapa negara, menurut Muhadjir Effendy, patut menjadi ancaman. Berbekal pengalaman menghadapi varian Delta, terutama saat gelombang kedua COVID-19 melanda, Indonesia harus lebih siap.
“Kita kan sudah punya pengalaman dalam menghadapi varian Delta. Dengan adanya varian Delta itu juga banyak hikmah. Misalnya, sekarang kondisi fasilitas kesehatan (faskes) kita sangat bagus, ketersediaan oksigen kita sangat baik," lanjut Muhadjir.
"Kemudian tenaga medis kita juga lebih siap. Jadi, banyak hikmah yang kita petik juga dari wabah."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Khawatir Pengaruhi Kekebalan dari COVID-19
Muhadjir Effendy menambahkan, sesuai survei Kementerian Dalam Negeri, rata-rata tingkat imunitas masyarakat Indonesia sudah sangat tinggi mencapai 90 persen, terutama di kota-kota besar.
Artinya, masyarakat sudah cukup kebal menghadapi COVID-19. Walau begitu, kemunculan varian Omicron menjadi kekhawatiran tersendiri, terutama bilamana terbukti memengaruhi kekebalan terhadap COVID-19.
“Tetapi memang yang kita khawatirkan, kalau varian baru ini nanti bisa menghabisi kekebalan-kekebalan yang sudah didapat itu. Ini yang kita waspadai," tandas Muhadjir, yang mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.
Advertisement
Efektivitas terhadap Vaksin Masih Diteliti
Terkait efektifitas vaksin COVID-19 terhadap varian Omicron, Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama menegaskan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih terus menganalisis hal ini bersama para pakar di dunia.
Hal senada juga disampaikan pakar kesehatan Elizabeth Jane Soepardi. Bahwa para peneliti dunia masih mempelajari seluk-beluk varian Omicron.
Para peneliti belum ada yang dapat memastikan seberapa berbahaya virus ini, dari sisi tingkat penularan maupun keganasan penyakit yang ditimbulkan dibandingkan dengan varian lain yang sudah ada.
"Para peneliti juga masih mengkaji lebih jauh terkait efektivitas penerapan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, cuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak dalam mencegah varian Omicron," jelas Jane melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com pada Senin, 29 November 2021 malam. (Selengkapnya: Jadi Kekhawatiran Global, Peneliti Dunia Masih Pelajari Varian Omicron)
Infografis Jurus Indonesia Tangkal Varian Omicron
Advertisement