Sukses

Waspada Potensi Lonjakan COVID-19 dalam 1-2 Bulan ke Depan

Kewaspadaan potensi lonjakan COVID-19 dalam 1-2 bulan ke depan.

Liputan6.com, Jakarta - Walaupun kasus COVID-19 di Indonesia terkendali, Satgas Penanganan COVID-19 mengingatkan masyarakat tetap waspada terhadap potensi lonjakan yang mungkin bisa terjadi dalam 1-2 bulan ke depan. Apalagi bertepatan dengan dimulainya periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Sonny Harry B. Harmadi menyampaikan, setidaknya ada 4 faktor yang memengaruhi potensi lonjakan kasus dalam 1-2 bulan ke depan.

Yakni kepatuhan protokol kesehatan (prokes), laju vaksinasi, tingkat mobilitas, dan kemunculan varian baru COVID-19 yang lebih menular.

Berdasarkan data Satgas COVID-19, sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 3 Juli 2021, skor kepatuhan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan) terus meningkat.

Sepanjang Juli 2021, rata-rata skor kepatuhan memakai masker di angka 7,77 (skor antara 1-10), lalu naik menjadi 7,85 (Agustus 2021). Kemudian naik terus di angka 7,90 (September 2021), dan 8,26 (Oktober 2021).

"Sayangnya, selama bulan November ini, terjadi penurunan skor di angka 7,86 atau setara dengan kondisi bulan Agustus lalu," papar Sonny melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com pada Kamis, 2 Desember 2021.

Skor kepatuhan menjaga jarak dan mencuci tangan juga terlihat menurun. Kondisi ini, lanjut Sonny, harus diwaspadai dan semua pihak harus berpartisipasi menjaga kepatuhan prokes agar tidak semakin turun.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

2 dari 3 halaman

Optimalisasi Peran Satgas Daerah

Dalam upaya meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi lonjakan COVID-19, Satgas Penanganan COVID-19 terus berupaya membangun strategi perubahan perilaku dan komunikasi risiko yang tepat di tengah tantangan kejenuhan masyarakat.

"Tujuannya, agar mendongkrak kembali kepatuhan protokol kesehatan 3M, sembari mendukung Kementerian Kesehatan dalam upaya percepatan vaksinasi dan peningkatan kapasitas deteksi melalui pemeriksaan (testing) maupun pelacakan (tracing)," Sonny Harry B. Harmadi menambahkan.

Sonny menegaskan, peran Satgas Daerah sangat penting untuk melakukan upaya promotif dan preventif secara terus menerus. Setiap fasilitas publik juga harus memiliki Satgas Institusi untuk mengoptimalkan fungsi pencegahan dan penanganan COVID-19 di institusinya masing-masing.

"Kami juga terus mendorong pembentukan posko desa/kelurahan dan optimalisasi perannya dalam implementasi PPKM Mikro. Namun, bukan berarti pelaksanaan PPKM menghilangkan peran PPKM Mikro yang sangat penting di level komunitas,” pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Libur Natal dan Tahun Baru, Ini 5 Langkah Cegah Lonjakan Covid-19