Liputan6.com, Jakarta - Jarang para orangtua sadari bahwa ejekan dan intimidasi yang terjadi di sekolah pada anak dapat lebih sering daripada yang kita kira.
Umumnya, hal itu membuat anak merasa takut atau malu digoda, sehingga mereka memilih untuk memendamnya daripada memberi tahu Anda tentang hal itu.
Baca Juga
Ini tentu secara tidak baik bagi kesehatan mental dan menurunkan rasa percaya diri mereka.
Advertisement
Dikutip dari Bright Side, berikut tips yang akan membantu Anda dan anak mengetahui apa yang harus dilakukan dalam situasi tersebut.
1. Temukan sesuatu yang sangat disukai anak Anda
Anda dapat mendorong anak untuk melakukan lebih banyak kegiatan yang disukai mereka. Hal itu secara tidak langsung akan membuat mereka merasa lebih percaya diri.
Bicaralah tentang pencapaian mereka dan beri tahu seberapa bagus pekerjaan yang mereka lakukan. Ini juga akan membantu membangun rasa percaya diri mereka.
2. Beri tahu mereka bahwa tidak apa-apa untuk meminta bantuan
Sebagai anak kecil, mungkin sulit untuk membela diri sendiri. Beberapa anak dapat melakukannya, tetapi beberapa lebih malu dan ragu-ragu.
Jadi, Anda harus mengajarkan mereka bahwa tidak ada rasa malu dalam meminta orang dewasa untuk bantuan, seperti guru sekolah mereka.
Advertisement
3. Dengarkan anak Anda
Bicaralah dengan anak Anda tentang apa yang terjadi di sekolah, dan buat mereka merasa didengar dan dipahami. Mengetahui bahwa Anda ada di sana untuk membantu dan mendukung bisa sangat melegakan bagi mereka.
Cobalah untuk tidak bereaksi dengan emosi yang kuat karena anak Anda mungkin berhenti berbicara dengan Anda karena takut Anda akan marah di masa depan.
Terakhir, jangan mencoba mencari alasan dalam perilaku anak Anda untuk menjelaskan mengapa mereka diejek. Itu bukan salah mereka, dan jika Anda menyalahkan mereka, itu hanya akan membuat mereka lebih cemas.
4. Beritahu mereka untuk tidak bereaksi terhadap ejekan
Penindas biasanya ingin mendapatkan reaksi emosional dari anak Anda, jadi marah atau menangis hanya akan menyebabkan lebih banyak ejekan.
Ajari anak Anda untuk mencoba mengabaikan ejekkan, seolah-olah itu tidak terlihat. Jika memungkinkan, mereka juga harus pergi.
Anda bahkan dapat bermain peran dengan anak Anda, dan memuji mereka jika mereka bereaksi seperti yang Anda ajarkan.
Visualisasi bisa menjadi teknik yang efektif dalam membantu anak Anda mengatasi ejekan. Ini dapat membantu mereka memahami bahwa apa yang orang lain katakan tidak harus memengaruhi atau menyakiti mereka.
5. Ajari mereka bagaimana mengubah ejekan menjadi pujian
Penggoda ingin membuat anak lain merasa terluka, tetapi mereka tidak bisa melakukannya jika Anda mengajari anak Anda untuk mengubah sesuatu yang negatif menjadi sesuatu yang positif. Ini pasti akan membingungkan penggoda, dan mereka mungkin tidak ingin melakukannya lagi, mengetahui bahwa mereka tidak akan mendapatkan reaksi yang mereka inginkan.
Advertisement
6. Beritahu mereka untuk setuju dengan fakta
Jika ejekan didasarkan pada sesuatu yang benar, seperti bahwa anak Anda memiliki banyak freckles, Anda dapat mengajari mereka untuk setuju saja dengan penggoda itu.Â
Ini tidak berarti anak Anda harus merasa buruk tentang diri mereka sendiri dan membiarkan si penindas menang. Tidak ada yang salah dengan memiliki freckles atau memakai kacamata, dan Anda harus memastikan mereka memahaminya dan tidak malu karenanya.Â
Ini mungkin sesuatu yang membuat mereka merasa tidak aman tentang diri mereka sendiri, dan tugas Anda adalah meyakinkan mereka sebaliknya.
Jadi, jika penindas memutuskan untuk menyerang fitur tertentu, anak Anda akan tahu bahwa tidak ada yang salah dengan penampilan atau perilakunya. Dan menyetujui fakta akan menunjukkan penindas bahwa anak Anda cukup percaya diri dan tidak takut pada mereka.
Reporter: Lianna Leticia
Infografis 7 Cara Lindungi Kelompok Usia Rentan dari Covid-19
Advertisement