Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin, menyebut, petugas penanganan COVID-19 yang gugur saat bertugas adalah tentara yang dikirimkan Allah SWT.
Menurut Ma'ruf Amin, para petugas penanganan COVID-19 yang gugur itu dengan sukarela mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan masyarakat lain.
Baca Juga
"Penghargaan kepada para pahlawan ini harus terus kita abadikan, lestarikan dalam berbagai bentuk. Seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Jawa Barat," ujar Ma'ruf Amin saat meresmikan Monumen Pahlawan COVID-19 Jawa Barat di Jalan Japati, Kota Bandung pada Sabtu, 4 Desember 2021.
Advertisement
Ma'ruf Amin mengatakan bahwa petugas penanganan COVID-19 sangat pantas dan layak penghormatan tertinggi kepada mereka.
Wapres menegaskan agar masyarakat harus mengingat para pahlawan dan pejuang yang bertarung di garda terdepan demi kondisi Indonesia yang lebih baik.
"Di samping kita bersyukur kepada Allah, kita juga diperintahkan untuk menghargai para pahlawan. Siapa yang tidak berterimakasih kepada manusia, dia tidak berterimakasih kepada Allah," kata Ma'ruf Amin.
Gugur Dalam Memerangi COVID-19
Hasil pengorbanan petugas penanganan COVID-19, kata Ma'ruf, Indonesia dianggap oleh masyarakat dunia berhasil menangani pandemi.
Ma'ruf menuturkan hal itu merupakan hasil kolaborasi seluruh kelompok masyarakat, terutama petugas penanganan COVID-19 yang gugur.
"Saya mengucapkan duka cita atas berpulangnya para syuhada COVID-19 di seluruh Indonesia yang gugur karena COVID. Semoga amal baiknya diterima di sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa," kata dia.
Ma'ruf mengingatkan bahwa pandemi COVID-19 belum berakhir. Protokol kesehatan harus tetap dipatuhi selain mempercepat sebaran vaksinasi.
Dia pun berharap seluruh penanggulangan COVID-19 terus semakin membaik.
"Masyarakat dan Pemerintah Indonesia menghadapi pendemi ini dengan rasa saling percaya dan bangga," Ma'ruf menekankan.
Advertisement
Belasan Ribu Wafat karena COVID-19
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut bahwa selama pandemi berlangsung hampir dua tahun, sebanyak 14 ribuan warganya wafat terpapar COVID-19.
Ridwan Kamil menerangkan dari jumlah itu, terdapat 200-an orang tenaga medis dan relawan penanganan COVID-19 yang gugur di Jawa Barat.
"Namun disisi lain pandemi memberikan banyak hikmah kepada kita. Pandemi mengingatkan pengorbanan untuk kemanusiaan adalah jati diri dari para pejuang," katanya.
Atas nama kemanusiaan itu pula sebagian kelompok masyarakat bekerja melebihi jam kerja yang telah ditentukan.
Seperti petugas penanganan COVID-19 yang gugur, setiap waktu bekerja menyelamatkan nyawa orang lain.
"Setiap menit berikhtiar menyembuhkan sakitnya raga, setiap jam memberikan pengharapan semangat bagi para sesama, setiap hari berpeluh kerja tanpa ada jeda," Ridwan Kamil menjelaskan.
Monumen Pahlawan COVID-19 Jawa Barat merupakan cara pemerintah menghargai perjuangan para tenaga kesehatan, relawan dan aparatur sipil negara (ASN) yang terlibat dalam penanganan pandemi.
Selain itu, melalui monumen masyarakat yang memanfaatkan kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat tersebut diajak untuk bersama merenungkan dan terus berupaya meminimalisir kasus COVID-19.
Dalam monumen tersebut terdapat nama-nama para tenaga kesehatan, relawan maupun ASN yang terlibat dalam penanganan COVID-19 di Jawa Barat yang dipahat di dua sisi kiri dan kanan gerbang monumen.
Infografis Omicron Menyebar dari Afrika Selatan.
Advertisement