Liputan6.com, Jakarta Setelah hampir dua tahun pandemi COVID-19 berlangsung, Kepulauan Cook (Cook Islands) melaporkan kasus positif virus SARS-CoV-2 pertamanya pada Sabtu, 4 Desember 2021 lalu. Padahal, negara yang terletak di selatan Samudra Pasifik ini baru saja akan membuka kembali perbatasannya untuk turis.
Virus Corona tersebut terdeteksi pada seorang anak laki-laki berusia 10 tahun. Sebelumnya, ia melakukan karantina bersama keluarganya usai melakukan perjalanan dari Selandia Baru (New Zealand) pada Kamis, 2 Desember 2021.
Baca Juga
"Kami telah mempersiapkan diri untuk membuka kembali perbatasan kami. Namun, kami menemukan kasus ini di perbatasan," ujar Perdana Menteri Kepulauan Cook, Mark Brown dikutip Channel News Asia, Senin (6/12/2021).
Advertisement
Negara satu ini memiliki sekitar 17.000 orang penduduk dan menjadi salah satu negara dengan tingkat vaksinasi tertinggi secara global. 96 persen populasinya pun telah mendapatkan vaksinasi dua kedua atau dosis lengkap.
Pada pertengahan Januari lalu, negara kepulauan yang telah menutup diri sejak pandemi melanda ini juga telah mengumumkan rencana perjalanan bebas karantina dengan Selandia Baru.
Namun, rencana tersebut pun ditunda pada awal tahun ketika virus Corona terdeteksi pada salah satu kota di Selandia Baru yakni Auckland.
Kasus COVID-19 di Auckland
Pada bulan Mei 2020 lalu, Selandia Baru mengumumkan bahwa negaranya 100 persen bersih dari virus Corona. Pada saat itu, Auckland yang merupakan kota terbesar di Selandia Baru menjadi satu-satunya daerah dengan kasus aktif yang tersisa.
Menurut situs web Kementerian Kesehatan Selandia Baru, kasus aktif yang berada di sana bukan berarti akan menularkan. Melainkan, kasus aktif tersebut dinyatakan karena mereka belum sepenuhnya pulih dari virus SARS-CoV-2 tersebut.
Lika-liku kenaikan kasus di Selandia Baru memang kerap terjadi. Pada Oktober 2020, status Auckland menjadi level 1 karena selama 10 hari berturut-turut, sudah tidak ada lagi kasus baru COVID-19 di sana.
Kemudian pada Februari 2021, ditemukan kembali tiga kasus COVID-19 di Auckland yang membuat daerah tersebut harus melakukan karantina wilayah atau lockdown selama tiga hari.
Usai kondisi membaik, tepatnya pada September 2021, pemerintah Selandia Baru pun melonggarkan sejumlah aturan perbatasan di Auckland.
Namun pada Oktober 2021, masa lockdown pun diperpanjang menjadi lebih lama menjadi dua minggu karena varian Delta menyebar ke seluruh bagian Auckland.
Advertisement