Liputan6.com, Jakarta - BioNtech dan Pfizer mengungkapkan hasil uji laboratorium, tiga dosis vaksin COVID-19 yang mereka kembangkan bisa mencegah seseorang sakit parah bila terpapar varian baru Corona, Omicron. Hal ini sekaligus mengindikasikan perlu booster pada mereka yang sudah divaksin Pfizer.
Mereka mengatakan, riset yang dilakukan memperlihatkan bahwa pemberian dua dosis menghasilkan antibodi yang jauh lebih rendah dari suntikan tiga dosis dalam menghadapi Omicron. Meski begitu, pemberian dua dosis suntikan vaksin Pfizer tetap dapat melindungi orang tersebut dari kondisi parah akibat paparan varian Omicron.
Baca Juga
"Pada suntikan pertama itu pertahanan, lalu dua dosis vaksin itu mungkin bisa dikompromikan, lalu dengan tiga dosis vaksin untuk mengembalikan perlindungan," kata Chief Medical Officer Ozlem Tuereci dalam konferensi pers mengutip Channel News Asia, Kamis (9/12/2021).
Advertisement
BioNTech - Pfizer kini juga tengah mengembangkan vaksin baru yang secara spesifik menghadapi varian Omicron. Kemungkinan bakal tersedia pada Maret 2022.
Perusahaan farmasi Jerman - Amerika Serikat ini merupakan produsen vaksin COVID-19 pertama yang melaporkan efikasi produknya dalam menghadapi Omicron.
Omicron Sudah Terdeteksi di 57 Negara
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyampaikan COVID-19 varian Omicron kini telah dilaporkan ada di 57 negara. Diperkirakan jumlah itu akan terus bertambah.
“Kami sekarang mulai melihat gambaran yang konsisten dari peningkatan pesat dalam transmisi, meskipun untuk saat ini tingkat peningkatan yang tepat relatif terhadap varian lain masih sulit untuk diukur,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom dalam keterangan pers Rabu (8/12/2021).
Data yang muncul dari Afrika Selatan menunjukkan ada peningkatan risiko infeksi ulang dengan Omicron, tetapi masih butuh banyak data untuk menarik kesimpulan yang lebih tegas.
Ada juga beberapa bukti bahwa Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada Delta. Namun, masih terlalu dini untuk memastikan penyebaran varian Corona yang masuk kategori variant of concern ini.
Advertisement