Liputan6.com, Jakarta Penambahan kasus baru COVID-19 RI terus turun setiap harinya. Meski begitu seluruh masyarakat diimbau tak boleh menurunkan kewaspadaan apalagi sampai mengendurkan protokol kesehatan, terutama saat ini tengah memasuki musim hujan tahunan.
Perlu diingat bahwa virus Corona penyebab COVID-19 lebih gampang masuk ke tubuh seseorang dengan imunitas yang rendah. Dengan adanya perubahan kayak sekarang ini, banyak yang jauh lebih rentan jatuh sakit.
Baca Juga
Platform Good Doctor mencatat bahwa cukup banyak pengguna yang mengeluh masalah kesehatan sistem pernapasan mereka.
Advertisement
Head of Medical PT Good Doctor Technology, dr Adhitama Gunawan, mengatakan, dalam jangka waktu selama akhir Oktober sampai dengan minggu kedua November 2021, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) paling mendominasi.
Adhitama, menjelaskan, mengutip angka yang dilacak secara internal oleh tim medis internal Good Doctor, khususnya tentang Tren Diagnosis, terlihat bahwa ISPA mendominasi kategori telekonsultasi yang ditangani timnya.
Dia pun memengeriatkan bahwa tren yang mengkhawatirkan ini hanya akan terus meningkat apabila tindakan pencegahan kesehatan tidak dilakukan untuk meningkatkan kekebalan seseorang selama periode musim hujan.
Â
ISPA Meningkat
Tren Diagnosis menunjukkan bahwa peningkatan ISPA sebesar satu sampai dua persen setiap minggunya, dan diprediksi akan meningkat menjadi 10 persen pada minggu-minggu berikutnya.
Adhiatma, menambahkan, mayoritas telekonsultasi pada aplikasi mobile kesehatan digital Good Doctor tidak hanya berasal dari Jabodetabek, tetapi juga dari kota-kota lain, seperti Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Palembang, Medan, Denpasar, dan Ujung Pandang.
ISPA adalah infeksi akut yang menyerang saluran pernapasan bagian atas dan dapat menular ke orang lain. Bagian tubuh yang terkena dapat berupa hidung, sinus, faring, dan laring. Gejala yang mungkin dirasakan antara lain pilek, bersin, batuk, dan hidung tersumbat.
"Risiko ISPA akan meningkat pada orang yang sistem kekebalannya lemah," katanya.
Anak-anak dan orangtua termasuk dalam kelompok dengan daya tahan tubuh yang rendah. Sistem imun pada anak-anak belum terbentuk sempurna, sedangkan pada lansia, seiring dengan bertambahnya usia, sistem imun akan menurun.
Virus penyebab penyakit ini bisa bertahan hidup di udara dan benda mati. Kondisi ini menyebabkan penyebaran penyakit ISPA mudah berkembang biak.
Advertisement