Liputan6.com, Boyolali Wakil Menteri Kesehatan (Wanenkes) RI, Dante Saksono Harbuwono, menjelaskan upaya mempercepat pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) yang dinilai lambat. Hal ini menyusul kekhawatiran terkait kehadiran varian Omicron masuk Indonesia.
“Laboratorium WGS kita hanya ada 12, mungkin akan ditambah lagi menjadi 14. Bagaimana supaya lebih cepat? Kita akan menggunakan metode baru dengan menggunakan PCR,” ujar Dante dalam kunjungan di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (10/12/2021).
Baca Juga
Penggunaan tes PCR ini bukan seperti pada umumnya melainkan tes PCR khusus yang disebut S-gene Failure Test. Tes ini akan bereaksi dengan menggunakan PCR sehingga dapat menemukan kemungkinan Omicron.
Advertisement
“Caranya dengan mengetahui posisi-posisi khusus di DNA-nya di mana tempat yang khusus bisa mengidentifikasi Omicron.”
“Caranya bagimana? Semua yang PCR-nya positif akan dilakukan genome sequencing.”
Dante menjelaskan, WGS adalah memetakan gen virus sehingga dapat diketahui apakah virus tersebut varian Omicron atau bukan.
Belum Ada Kasus di Indonesia
Dante menambahkan, tes baru ini sudah dikembangkan dan Kemenkes telah memiliki 30 kit (alat). Di mana setiap kit memiliki 124 sehingga sekarang Indonesia memiliki 3.000 lebih kit yang akan mengidentifikasi Omicron dengan cara bukan WGS tapi dengan RnA.
“Ini kita utamakan di pintu-pintu masuk negara seperti di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan beberapa tempat lain.”
Sejauh ini COVID-19 varian Omicron masih belum terdeteksi di Indonesia.
“Omicron sampai saat ini sudah kami lakukan genome sequencing masih belum teridentifikasi adanya Omicron di Indonesia.”
Walau belum ada, pihaknya tetap melakukan identifikasi di berbagai daerah terutama di pintu masuk. Baik pintu masuk jalur darat, laut, maupun pintu masuk udara.
Advertisement