Liputan6.com, Jakarta - Gitaris band legendaris Queen, Brian May, membagikan kabar tentang dirinya yang positif COVID-19 melalui akun Instagram pribadinya @brianmayforreal. Unggahan tersebut berisi sebuah alat tes COVID-19 dengan dua garis merah pekat.
Pada hari ini, ia pun kembali mengunggah foto dirinya lengkap dengan keterangan yang salah satunya mengungkapkan bahwa musisi berusia 74 tahun tersebut sudah mendapatkan suntikan vaksin Pfizer sebanyak tiga kali.
Baca Juga
"Hari ketujuh, dan tampaknya garis merah COVID-19 sudah tidak terlalu pekat hari ini. Saya merasa bahwa sistem kekebalan tubuh saya, dengan bantuan hebat dari tiga suntikan Pfizer sekarang memenangkan pertempuran melawan si penyerbu," tulis Brian dalam unggahan terbarunya pada Minggu, (19/12/2021).
Advertisement
Dalam unggahan lanjutannya itu, alat tes COVID-19 milik Brian May terlihat memiliki garis yang lebih samar. Tak lupa, Brian pun memberikan pesan lanjutan dalam unggahannya tersebut.
"Jadi janganlah takut, ada kehidupan setelah COVID. Tapi tetap berhati-hatilah. Kamu tidak menginginkan ini, begitu juga dengan keluargamu," kata Brian.
Seperti yang kita ketahui, vaksin memang tidak dapat sepenuhnya melindungi seseorang dari virus SARS-CoV-2. Akan tetapi, vaksin pun dapat meminimalisir risiko keparahan jika seseorang terkena virus satu ini.
Soal vaksin Pfizer
Saat ini, lebih dari 77 negara sedang berjuang menghadapi varian baru virus SARS-CoV-2 yang dikenal dengan varian Omicron. Dalam menghadapi hal ini, berbagai upaya tengah diusahakan termasuk soal pemberian vaksin booster.
Sebelumnya pada Kamis, 9 Desember 2021 lalu, BioNTech dan Pfizer telah mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil uji laboratoriumnya, tiga dosis Pfizer yang mereka kembangkan bisa mencegah seseorang sakit parah jika terpapar varian terbaru Omicron.
Pihak Pfizer juga mengungkapkan bahwa pemberian dua dosis menghasilkan antibodi yang lebih rendah daripada suntikan tiga dosis, terutama saat menghadapi Omicron.
Namun, meski hanya dua dosis pun, Pfizer tetap dapat melindungi orang tersebut dari kondisi parah akibat paparan varian Omicron. Mengingat efikasinya sendiri dapat mencapai 95 persen pada usia 16 tahun ke atas.
Advertisement