Sukses

Minum Susu Bisa Menghancurkan Lemak Dalam Tubuh

Sebuah penelitian yang menguji hubungan antara berat badan, massa lemak tubuh dan konsumsi susu dan hasilnya, asupan susu dapat membantu Anda menurunkan berat badan.

Susu dipercaya memiliki kalsium yang tinggi tapi juga lemak pada susu cukup bisa menaikkan berat badan.

Minum susu mungkin bisa ditambahkan dalam daftar diet Anda karena menurut sebuah studi dalam International Journal of Obesity, asupan susu dapat membantu Anda menurunkan berat badan, seperti dilansir Womenshealth, Kamis (03/01/2013)

Sebuah penelitian yang menguji hubungan antara berat badan, massa lemak tubuh dan konsumsi susu. Hasilnya malah membuat peneliti heran karena susu yang sebelumnya dipercaya bisa menggemukkan malah menunjukkan hasil yang beda.

Hasilnya menunjukkan kalau orang yang minum susu, kehilangan lemaknya sekitar 700 gram dan peningkatan massa otot sebesar 500 gram. Tetapi para peneliti menemukan kalau peningkatan konsumsi susu saat ini bukan berdasarkan diet kalori terbatas, hal ini tidak mempengaruhi penurunan berat badan.

"Para peneliti percaya kalau kalsium, vitamin D, dan protein yang terdapat dalam susu bisa membantu Anda kehilangan lemak  dengan mendukung deposisi preferensial kalori ke dalam otot bukan lemak," kata David L.  Katz, MD,  penasihat gizi Pencegahan dan seorang profesor kesehatan masyarakat di Yale University.

"Kalsium ditemukan dalam susu menurunkan tingkat 1,25 dihydroxyvitamin D3 vitamin yang memacu pertumbuhan sel-sel lemak dalam tubuh Anda. Hal ini yang bisa membantu mempercepat efek penurunan berat badan, " demikian menurut sebuah studi baru-baru ini dalam Penelitian Obesitas.

"Minum banyak susu bisa membantu memperlambat pertumbuhan sel-sel lemak bila dikombinasikan dengan diet penurunan berat badan, "kata Katz.

"Tetaplah minum susu yang mengandung protein tinggi di pagi hari dibanding dengan susu skim. Orang yang minum segelas susu dengan sarapan kalori lebih sedikit. Dan 8,5 persen dilaporkan merasa lebih kenyang dibandingkan dengan orang yang minum jus buah," menurut sebuah studi di American Journal of Clinical Nutrition. (FIT/IGW)
    Video Terkini